METROPOLITAN - Lonjakan kasus Covid-19 di Kota Bogor terus terjadi. Hingga Senin (21/6), total kasus Covid-19 di Kota Bogor sudah tembus 17.932 kasus dengan 1.563 orang di antaranya berstatus positif aktif. Wali Kota Bogor, Bima Arya, menyebutkan ada dua klaster utama penyumbang terbesar angka Covid-19 belakangan ini, yakni klaster keluarga dan klaster luar kota. Namun ketika dibedah lagi, sumber dari klaster keluarga kebanyakan berasal dari luar kota. Terutama dari DKI Jakarta atau mereka yang bekerja di ibu kota. “Kebijakan nggak hanya cukup prokes di gerbong commuter line, tapi harus ada kebijakan bagi warga Bogor yang bekerja di Jakarta. Karena itu, atensi kami khusus kepada arus mobilitas Bogor-Jakarta, terutama bekerja,” katanya kepada awak media, Selasa (22/6). Untuk itu, ia menyarankan ada kebijakan khusus buat warga Bogor yang bekerja di DKI Jakarta yakni bekerja dengan skema Work From Home (WFH) atau bekerja di rumah. Alasannya, moda transportasi umum saat ini dianggap tidak kondusif dan rawan penyebaran Covid-19. “Saya kira lebih baik warga Bogor yang bekerja di Jakarta diprioritaskan WFH sementara ini. Karena kondisi di transportasi umum saat ini sangat tidak kondusif,” tegas Bima Arya. Sementara dari data Satgas Covid-19 Kota Bogor, total kasus Covid per Senin (21/6) tembus 17.932 kasus. “Sedangkan yang masih dirawat atau diisolasi berjumlah 1.563 orang,” pungkas Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Bogor, dr Sri Nowo Retno. (ryn/yok/py)