Senin, 22 Desember 2025

Satgas Covid-19 Dengan RSUD Tidak Sinkron Soal Data Pasien Meninggal Pada Juni 2021, Berbeda Angka Soal Nyawa

- Jumat, 2 Juli 2021 | 11:50 WIB

Belum juga mereda, kasus Covid-19 di Kota Bogor masih menjadi penanganan serius Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor. Berbagai kebijakan baru dibuat untuk bisa menekan angka penyebaran virus yang sudah ada sejak awal Maret 2020 tersebut. BERDASARKAN laporan Satgas Covid-19 Kota Bogor per 29 Juni 2021, ada seba­nyak 447 kasus positif per ha­rinya. Saat ini lonjakan kasus kematian Covid-19 sangat terasa. Mengingat setiap ha­rinya ambulans pembawa jenazah korban Covid-19 lalu lalang di jalan raya Kota Bogor. Informasi data dari Satgas Covid-19 Kota Bogor, selama Juni 2021 ada 23 orang yang meninggal dunia. Hal itu ter­lihat dari akun medsos yang diperbaharui Diskominfo Kota Bogor. Humas Pemkot Bogor, Abdul Manan, mengatakan, data tersebut ter-update setiap ha­rinya di website covid19.ko­tabogor.go.id atau akun Ins­tagram resmi milik Disko­minfo Kota Bogor. ”Bisa dicek datanya di-website atau hitung dari update postingan covid harian di Instagram Disko­minfo Kota Bogor,” tutur Manan. Namun, data pasien mening­gal karena Covid-19 selama Juni 2021 ini berbeda dengan yang dimiliki RSUD Kota Bo­gor. Bagian Rawat Inap RSUD Kota Bogor, Adhari Kapu men­gungkapkan, selama Juni 2021 ada 50 pasien Covid-19 yang meninggal di RSUD Kota Bo­gor. ”Per hari rata-rata tiga orang meninggal karena Co­vid-19. Saat ini kami masih kekurangan untuk tenaga kesehatan, karena lonjakan pasien dan banyaknya masy­arakat yang terpapar,” bebernya. Kesimpang-siuran data yang meninggal karena covid-19 ini pun dipertanyakan Ketua Ca­bang Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Kota Bogor, Fahreza. Menurutnya, Satgas Covid-19 seharusnya memiliki big data dan selalu meng-update korban yang terpapar maupun meninggal karena Covid-19 di setiap ru­mah sakit rujukan. ”Di sini kita melihat ketidakprofesio­nalan Pemkot Bogor dalam menangani pandemi Covid-19. Tolong yang serius. Ini bukan hanya menyangkut angka tapi nyawa,” sindir Fahreza. Terpisah, Kepala Unit Pelaks­ana Teknis Daerah (UPTD) Pemakaman Kota Bogor, Toto Gunarto, mengungkapkan, sejak Rabu (30/6) ada 13 je­nazah korban Covid-19 yang dimakamkan di Tempat Pe­makaman Umum (TPU) milik Pemerintah Kota Bogor, se­perti TPU Kayumanis dan Situgede. ”Kemarin itu ada 13 jenazah yang dimakamkan, semuanya korban Covid-19. Bahkan, pada 23 Juni 2021 ada 15 jenazah,” kata Toto saat di­konfirmasi Metropolitan, Ka­mis (1/6). Salah satu TPU yang men­jadi lokasi pemulasaran je­nazah Covid-19 di Kota Bogor, yakni TPU Kayumanis. Seti­daknya per hari menangani enam sampai delapan jena­zah. Koordinator TPU Kayuma­nis, Nurhadi, menjelaskan, dari lima hektare area pema­kaman di TPU Kayumanis, satu hektare diperuntukkan pemakaman jenazah korban Covid-19. ”Sekarang saja sudah terisi ratusan korban Covid-19 di sini dalam satu blok. Per hari di sini bisa enam sampai delapan jena­zah,” ungkapnya. Saat ini update terbaru Satgas Covid-19 Kota Bogor per 30 Juni 2021 sampai di angka 20.555 kasus, sembuh 16.567 orang dan yang masih mene­rima perawatan sebanyak 3.705. Sedangkan untuk korban me­ninggal ada 283 orang. (cr1/c/yok/py)

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Tags

Terkini

X