METROPOLITAN - Kabar digesernya anggaran pengadaan laptop untuk guru Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) oleh Dinas Pendidikan (Disdik) Kabupaten Bogor membuat para guru pasrah. Padahal, kebutuhan laptop dalam kegiatan belajar mengajar di PAUD amat penting, seiring dengan perkembangan teknologi. Ketua Himpunan Pendidik dan Tenaga Dini Indonesia (Himpaudi) Kecamatan Cibinong, Lilis, angkat bicara soal batalnya insentif laptop dari dana hibah bupati senilai Rp14,9 miliar yang dialihkan ke meKependidikan Anak Usia beler SMP. Ia mengaku belum mengetahui informasi lanjutan persoalan tersebut. Informasi yang diberikan juga dianggap masih simpang-siur. Sebelumnya belum ada kejelasan tujuan insentif berupa laptop itu akan diberikan kepada guru PAUD atau ke lembaganya. “Kemarin itu belum jelas mau dapatnya per lembaga atau per orang, baru informasi mau dapat laptop setiap sekolah. Kan katanya mau turun 2021, info terbarunya nggak jadi karena ada satu hal, sudah disampaikan juga. Belum tahu kapan turunnya,” ujar Lilis, Senin (9/8). Lilis menjelaskan, kebutuhan laptop dalam proses belajar mengajar di PAUD sangat penting. Mengingat teknologi terus berkembang pesat. Terlebih saat pandemi kebanyakan proses belajar mengajar menggunakan metode daring atau online. “Sebenarnya leptop itu sangat dibutuhkan di zaman serba medsos begini. Apalagi sekarang pembelajaran daring. Sebenarnya bantuan itu sangat membantu pihak sekolah,” ungkapnya. Namun sejauh ini, Lilis belum menyosialisasikan persoalan insentif laptop tersebut ke anggotanya. Sebab, belum ada kepastian yang jelas dari pemerintah dalam hal ini Disdik Kabupaten Bogor. Ia khawatir jika sudah gembar-gembor bahwa guru PAUD akan mendapatkan laptop, itu hanya menjadikan harapan palsu bagi para guru. “Memang ke guru-guru saya belum sosialisasi terkait laptop, terkait apa pun. Kenapa? Karena kalau dari atasnya sudah pasti baru saya sosialisasikan. Takutnya kalau belum pasti jadi PHP ke guru-guru yang lain,” terangnya. Meski begitu, Lilis yakin jika seandainya insentif laptop itu diberikan, para guru akan sangat bersyukur. Ini sangat bermanfaat bagi kenaikan mutu para guru PAUD di Kabupaten Bogor, khususnya di Cibinong. “Prinsipnya, kalau memang rezeki ya pasti dapat. Kalau bukan rezeki mau ngejar-ngejar juga nggak bakal dapat. Soalnya mikir macam-macam juga ya percuma, menentukan kita dapat atau nggak. Walaupun sudah ada wacana dari bupati dan pemerintah, kalau belum rezeki ya susah juga,” tandasnya. (cr1/b/fin/yok/py)