Senin, 22 Desember 2025

Sejumlah Tempat Wisata Di Bogor Mulai Dibuka, Rekreasi Mahal di Tengah Pandemi

- Jumat, 24 September 2021 | 11:50 WIB

Usai memperpanjang Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) level 3 selama dua pekan ke depan, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bogor rupanya menambah objek wisata rekreasi  yang boleh dikunjungi. Setidaknya saat ini sudah ada tiga tempat wisata yang dapat beroperasi. Namun, sejumlah tempat wisata itu memiliki tiket yang cukup merogoh kocek pengunjung. KEPALA Bidang Pemasaran Pariwisata Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kabupaten Bogor, Titi Sugi­arti, mengatakan, ada tiga tempat wisata yang diperbo­lehkan beroperasi. Ketiganya di antaranya Taman Safari Indonesia (TSI) di Cisarua, Taman Buah Mekarsari di Cileungsi dan Jungle Land di Babakanmadang. “Jadi, ada tiga (tempat wisata, red) yang keluar rekomendasinya, itu pun hanya wisata konserva­sinya yang boleh buka, kalau wahana lainnya belum boleh,” kata Titi. Ketiga tempat wisata terse­but rupanya sudah menda­patkan rekomendasi langsung dari Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif. Namun dalam kebijakan tersebut, pemerintah menetapkan se­jumlah persyaratan yang ha­rus dilakukan, baik peng­elola wisata maupun peng­unjung. Di antaranya kun­jungan wisatawan dibatasi maksimal 50 persen dari ka­pasitas yang ada dan hanya beroperasi hingga pukul 17:00 WIB. Termasuk diwajibkannya penggunaan aplikasi Pedu­liLindungi. Sementara itu, Bupati Bogor, Ade Yasin, menjelaskan, se­jumlah aturan mengenai ope­rasional wisata konservasi hewan dan tumbuhan terse­but tercantum dalam Kepu­tusan Bupati Bogor Nomor 443/424/Kpts/Per-UU/2021 tentang perpanjangan keem­pat PPKM tingkat 3 yang ber­laku pada 21 September-4 Oktober 2021. Kepbup tersebut juga men­gatur bahwa wisata alam, desa wisata beserta fasilitas penunjangnya ditutup semen­tara. Kemudian wahana per­mainan dalam ruangan dan luar ruangan ditutup. Tempat penginapan diperbolehkan buka, dengan syarat mene­rima pengunjung paling ba­nyak 50 persen dari kapasitas tempat dan menerapkan pro­tokol kesehatan dengan menunjukkan antigen nega­tif hasil pemeriksaan paling lama H-1. Menurutnya, aturan-aturan tersebut menyesuaikan dengan aturan Kementerian Parekraf dan Kementerian Kesehatan. “Setiap yang masuk lokasi wisata wajib menggunakan aplikasi PeduliLindungi untuk skrining terhadap semua pen­gunjung dan pegawai. Semua wajib mengikuti aturan yang telah ditetapkan,” ungkapnya. Sementara di Kota Bogor, Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor nampak percaya diri dan siap melakukan uji coba membuka objek wisata yang dianggap telah memenuhi persyaratan administrasi. Hal tersebut diungkapkan Wali Kota Bogor, Bima Arya. Menurutnya, vaksinasi dan kondisi Indonesia jauh lebih sukses dibanding negara lain. Hal ini berkat rantai koordi­nasi yang bagus dari pemerin­tah pusat ke pemerintah dae­rah, termasuk Kota Bogor. Alhasil, pihaknya merestui para pelaku pariwisata untuk uji coba selama memenuhi persyaratan administrasi dan memahami protokol keseha­tan (prokes). Akan tetapi, ia akan bersikap tegas jika nanti saat uji coba ada ‘ledakan’ Covid-19. Bima Arya mengaku tak segan-segan akan mencabut izin usahanya. “Kita saling komitmen, mang­ga buka, tapi prokesnya harus ada CHSE (Cleanliness, Health, Safety & Environment Sustai­nability) dan QR Code Pedu­liLindungi,” terangnya. Sementara itu, Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) Kota Bogor, Atep Budiman, mengatakan, mel­alui koordinasi Kemenparekraf sudah ada tempat wisata yang diujicobakan yakni J-Bound. Dipilihnya lokasi wisata di kawasan Bogor Nirwana Re­sidence (BNR), Kecamatan Bogor Selatan itu bukan tan­pa alasan. J-Bound sudah memenuhi segala macam persyaratan administrasi. “Jadi, pengalaman J-Bound ini di-share ke pelaku pariwi­sata lain. Pelaku pariwisata sudah secara mandiri mendaf­tar persyaratan, seperti serti­fikasi CHSE ke Kemenparekraf dan QR Code PeduliLindun­gi ke Kemenkes,” ujar Atep. Mantan camat Bogor Selatan itu menambahkan, secara statistik pengendalian Covid-19 di Kota Bogor sudah cukup bagus dan angka-angka penye­baran Covid-19 sudah jauh menurun. Sehingga pihaknya akan secara simultan mela­kukan uji coba selama aturan dipenuhi pelaku pariwisata. Komitmen ini pun sudah di­bangun pelaku pariwisata. “Mudah-mudahan ke depan saling memberi optimisme bagi pariwisata Kota Bogor, sehingga bisa bangkit lagi memberikan kontribusi luas tak hanya untuk pelaku pari­wisata, tapi juga bagi warga Kota Bogor dan PAD Kota Bogor,” tuntasnya. (ryn/mam/eka/py)

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Tags

Terkini

X