Senin, 22 Desember 2025

Usai Ngecek PTM di Dua SD, Pemkot Galau

- Selasa, 19 Oktober 2021 | 11:40 WIB

METROPOLITAN – Pemerin­tah Kota (Pemkot) Bogor mengaku belum mengizin­kan murid jenjang Sekolah Dasar (SD) kelas 1-3 mengik­uti Pembelajaran Tatap Muka (PTM) saat ini. Sebab, pemkot tak mau ambil risiko khawa­tir kasus Covid-19 di Kota Bogor kembali melonjak. “MASIH melihat per­kembangan kasus Covid-19. Tentunya ketika memungkin­kan, maka akan melakukan penyesuaian untuk PTM,” kata Kepala Dinas Pendidikan Kota Bogor, Hanafi, kepada wartawan, Senin (18/10). Menurut Hanafi, pada Senin (25/10) pihaknya akan kem­bali membuka 36 sekolah jenjang SD untuk bisa meng­gelar PTM, seperti yang sudah dilakukan 36 SD, baik negeri dan swasta pada Senin (18/10). “Pekan depan sebanyak 36 SD dan bertahap hingga se­muanya sekolah, tapi hanya kelas 4, 5 dan 6. Uji coba isti­lahnya,” tuturnya. “Ini masih tahap verifikasi faktual. Total jumlah SD ada 280, terdiri dari 211 SD negeri dan 69 SD swasta,” sambungnya. Saat disinggung setiap kelas dibatasi, Hanafi menuturkan, dalam melaksanakan PTM masih mengacu pada SKB 4 Menteri yang menyebutkan kapasitas murid hanya 50 persen dari total murid per kelas untuk menghindari ke­rumunan. “Ya, kan di SKB 4 Menteri maksimal sebanyak-banyaknya 50 persen, sisanya hybird bagi sekolah yang me­miliki, tetapi jika yang tidak punya menyesuaikan,” kata­nya. Ke depan, Pemkot Bogor akan mengupayakan sekolah memiliki peralatan hybird. Hal itu agar ketika guru menga­jar di sekolah, murid yang di rumah bisa ikut menyaksikan. Meski begitu, Hanafi mene­gaskan tidak selamanya efek­tif melakukan sistem pembe­lajaran secara hybird. Hanafi juga menekankan orang tua turut membantu kesuksesan PTM. Sebab, saat ini ketika anak-anak berada di sekolah harus menyesuai­kan prokes. “Anak-anak TK berbeda permasalahannya, SMA beda lagi, bisa diatur, tapi kepulangannya belum tentu. Anak SD mereka dian­tar ke sekolah, tapi jangan sampai orang tuanya menung­gu,” ujarnya. “Di SDN Harja­sari tidak ada tadi (orang tua menunggu, red), artinya ada komunikasi sekolah dengan orang tua. Kita harapkan se­kolah berkomunikasi aktif dengan orang tuanya,” ujarnya. Sebelumnya, Wali Kota Bo­gor, Bima Arya, mengecek pelaksanaan Pembelajaran Tatap Muka (PTM) pada jen­jang SD di Kota Bogor, Senin (18/10). Dalam pengecekan ini, Bima Arya mendatangi dua sekolah yang tersebar di Kecamatan Bogor Selatan, yakni SDN Harjasari 1 dan SD Mardi Waluya. “Dua tempat yang saya kunjungi di Mulya­harja dan Mardi Waluya bagus sekali,” kata Bima Arya ke­pada wartawan, Senin (18/10). “Semua murid antusias. Mereka lebih senang belajar di sekolah daripada di rumah karena sudah jenuh. Jadi, ini momentumnya pas PPKM-nya sudah di ujung. Covid-nya sudah landai, anak-anaknya juga sudah jenuh jadi pas,” sambungnya. Dari hasil peninjauan dua sekolah, diketahui protokol kesehatannya (prokes) sudah baik serta secara sarana dan prasarana sudah siap melaks­anakan PTM pada gelombang pertama tersebut. “Cuma saya titip dua hal, ketika siswa-siswi datang dan pulang serta miti­gasi kalau terjadi kasus (Co­vid-19, red). Jadi begitu panas mitigasinya seperti apa, koor­dinasi dengan siapa,” pungkas­nya. (rez/eka/py)

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Tags

Terkini

X