METROPOLITAN - Di sisa akhir 2021, Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor tengah menggeber berbagai proyek infrastruktur. Salah satunya pengerjaan penataan kawasan Suryakencana (Surken) yang menelan biaya kurang lebih Rp30 miliar. Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Bogor, Syarifah Sofiah, melakukan inspeksi mendadak (sidak) ke lokasi pembangunan bersama Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kota Bogor Chusnul Rozaqi, camat Bogor Tengah dan lurah Babakanpasar hingga pimpinan pihak ketiga PT Tri Manunggal Karya, TB Nasrul, Sabtu (23/10). Hasilnya, di sisa waktu sekitar dua bulan lagi, pekerjaan rupanya molor dan ada deviasi keterlambatan 11 persen dari target. “Peninjauan ini untuk memastikan lagi pekerjaan mana yang harus dipercepat, karena waktu yang tersisa tinggal 68 hari lagi. Maka dari itu, diperlukan penambahan tenaga kerja untuk mengejar keterlambatan,” katanya, Sabtu (23/10). “Intinya harus ada mobilisasi tenaga kerja, karena ada beberapa pekerjaan yang belum dikerjakan. Ini masih ada deviasi keterlambatan dari proses pembangunan sekitar 11 persen,” jelas Syarifah. Tak hanya itu, sekda juga meninjau beberapa titik pekerjaan. Di antaranya seperti persiapan betonisasi di Jalan Suryakencana, tepatnya depan Plaza Bogor. Kemudian dilanjut ke Jalan Pedati, Gang Roda hingga Jalan Ranggagading. Syarifah juga menegaskan kepada kontraktor pelaksana agar komunikasi antarpekerja dan petugas lapangan harus lebih intensif untuk pengamanan. Hal itu juga sempat diutarakan Wali Kota Bogor Bima Arya saat meninjau proyek Surken, beberapa hari lalu. Di mana F1 menegaskan bahwa komunikasi menjadi salah satu hal yang ditekankan selain koordinasi dan sosialisasi. “Semoga di sisa waktu yang ada hasilnya bisa sesuai target,” tuntas wanita yang pernah duduk sebagai kepala Bappedalitbang Kabupaten Bogor itu. (ryn/eka/py)