METROPOLITAN - Komando Resor Militer (Korem) 061/Suryakancana menggelar upacara pembukaan pelatihan penanggulangan bencana di wilayahnya, Rabu (27/10). Kegiatan yang diikuti 238 personel petugas antisipasi bencana ini dilaksanakan di Mako Yonif 315 Garuda Bogor, Kelurahan Gunungbatu, Kecamatan Bogor Barat, Kota Bogor. Danrem 061/Suryakancana, Brigjen TNI Achmad Fauzi, mengatakan, kegiatan ini dilaksanakan dengan tujuan melatih kesiapan operasional petugas, bagaimana mereka bisa menanggulangi bencana dengan cepat dan tepat. ”Ini memang perlu dilatih, sehingga semuanya bisa memahami tugas masing-masing. Karena melalui kegiatan ini mereka membentuk solidaritas dan sinergitas dalam menemukan tujuan bersama,” kata Danrem 061/Suryakencana kepada wartawan, Rabu (27/10). “Intinya, kita akan berusaha bersama-sama menanggulangi bencana yang terjadi di wilayah Korem 061/ Suryakencana dengan melibatkan semua pihak yang terkait,” sambungnya. Adapun pelatihan yang diberikan kepada ratusan personel petugas antisipasi bencana ini, di antaranya kesiapan mitigasi dan pembentukan SRC termasuk rehabilitasi. “Ketika rehabilitasi, kita juga akan berikan trauma healing untuk mengobati orang tua dan anak-anak yang terkena dampak bencana. Intinya, semua kegiatan ini akan dipraktikkan secara penuh bagaimana proses dari awal penanganan bencana sampai rehabilitasinya,” ujarnya. Ia menjelaskan, wilayah Korem 061/Suryakencana itu rawan bencana. Apalagi, memasuki akhir tahun yang merupakan musim penghujan, biasanya bencana kerap melanda, seperti longsor, banjir bahkan puting beliung. Selama dirinya menjabat di wilayah Korem 061/Suryakencana, tercatat sudah ada sekitar 1.000 bencana yang melanda wilayah Bogor, Cianjur dan Sukabumi, baik bencana kecil hingga banjir bandang. Untuk itu, saat ini pihaknya perlu mengantisipasi dengan menyiapkan personel yang siap menjadi petugas antisipasi bencana. “Memang kita tidak inginkan bencana, tapi kita harus siaga. Apabila bencana terjadi, kita perlu berkolaborasi dan sinergi menangani bencana ini bersama-sama. Kemudian ini juga tugas TNI dalam hal ini, kita akan membantu kegiatan penanganan bencana di wilayah,” lanjutnya. Pelatihan ini, sambung dia, terselenggara berkat kerja sama, kolaborasi dan koordinasi semua pihak terkait. Mulai dari jajaran Korem 061/Suryakancana, Kodim 0606/Kota Bogor, Balak Aju satuan di bawah Korem. Kemudian untuk lingkup Pemkot Bogor ada Dinsos melalui Tagana, Damkar, Satpol PP, BPBD, Karang Taruna, Pramuka hingga rekan-rekan mahasiswa. “Total ada 238 petugas antisipasi bencana yang disiapkan (untuk dilatih, red). Terdiri dari personel militer 118 orang dan instansi terkait 120 orang,” ujarnya. Sementara itu, hujan deras disertai angin kencang yang melanda Kota Bogor menyebabkan genangan air di Stasiun Bogor, Selasa (26/10) sore. Imbasnya, KAI Commuter sempat menutup sementara Jalur I dan Jalur II Stasiun Bogor. Informasi yang dihimpun, kedua jalur tersebut sempat ditutup pada pukul 17:40 WIB. Meskipun demikian, perjalanan KRL dari dan menuju Stasiun Bogor saat ini terpantau lancar. KRL tiba dan berangkat dari Stasiun Bogor diatur menggunakan enam jalur lainnya yang masih dapat melayani dengan normal yaitu jalur III hingga jalur VIII. “Jalur I dan Jalur II sendiri lebih banyak berfungsi sebagai jalur langsir atau melayani kereta keluar/masuk Dipo KRL Bogor,” kata Manager External Relations KAI Commuter, Adli Hakim, Selasa (26/10). ”Kami mengimbau para pengguna KRL memperkirakan cuaca sebelum melakukan perjalanan. Dalam perjalanan pun harus berhati-hati serta siapkan payung atau jas hujan, karena saat ini memasuki musim hujan,” tandas Adli Hakim.(rez/eka/py)