METROPOLITAN - Untuk mengasah pengembangan kreativitas dalam jurusan Tataboga, Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Muhammadiyah 4 Cileungsi mengikuti Festival Kuliner di Mal Metropolitan, Kecamatan Cileungsi, Kabupaten Bogor, Kamis (28/10). SMK Muhammadiyah 4 Cileungsi ini menampilkan produk hasil kreativitas dan inovasi para siswa. Produk ini diberi nama "SIMUPHA " yang menjual makanan dan minuman. Makanan hasil para siswa yakni mozarela yang dihiasi saus, mayones serta sosis dan kentang. Kepala SMK Muhammadiyah 4 Cileungsi, Eko Endro Purnomo, menjelaskan, di sekolahnya terdapat mata pelajaran Produk, Kreatif dan Kewirausahaan (PKK). "Kalau di sekolah mereka hanya praktik membuat dan mengolah bahan jadi makanan. Tapi di sini mereka bertemu macam-macam konsumen, sehingga mereka harus menawarkan produknya kepada masyarakat umum," kata Eko, Kamis (28/10). Mata pelajaran SMK Muhammadiyah 4 Cileungsi ini memiliki empat jurusan, mulai dari perawat, farmasi, tata boga dan tata busana. "Kalau tata boga mereka harus punya keterampilan dan inovasi, sehingga mempunyai harga jual," tambahnya. Eko melanjutkan, SMK berbasis sertifikasi industri ini menjamin siswanya setelah lulus siap bekerja, berwirausaha dan kuliah. "Jadi, ketika mereka sudah lulus mereka lebih pede supaya mereka bisa membuka lapangan pekerjaan sendiri melalui potensi kuliner ini," terangnya. Sementara itu, siswa kelas XII jurusan tata boga, Rahma Wulandari, menjelaskan, produk makanan yang dibuatnya merupakan makanan yang tren di kalangan anak muda. Sehingga dirinya bersama temannya percaya diri menjual produk makanan. "Kita menjual makanan yang lagi viral, jadi ketika dijual orang sudah tahu bentuk makanannya. Sebelumnya kita mendiskusikannya terlebih dulu kepada siswa yang lain mengenai rasa," kata Rahma. Rahma juga berharap ketika lulus dapat bekerja sesuai bidang di tata boga atau dapat membuka usaha sendiri. Selain itu, ia juga banyak mendapatkan pelajaran praktik sesuai hobinya. "Dari kecil memang suka main masak-masakan awalnya, lalu masuk SMK jurusan tata boga, jadi mau ditekunin saja," pungkasnya.(din/suf/py)