Senin, 22 Desember 2025

Gagas Program Samisade di Kabupaten Bogor, Mendes: Ade Yasin Orang yang Cerdas dan Tepat

- Jumat, 19 November 2021 | 11:01 WIB

Program Satu Miliar Satu Desa (Samisade) yang diluncurkan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bogor, rupanya mendapatkan apresiasi dari Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi, Abdul Halim Iskandar. IA memuji Program Samis­ade yang digagas Bupati Bo­gor, Ade Yasin. Bahkan, ia menilai sosok Ade Yasin orang cerdas dan tepat dalam mengambil langkah dan ke­bijakan. “Dua kata untuk bupati Bo­gor, yaitu cerdas dan tepat. Cerdas dalam berpikir dan tepat dalam melangkah. Sebab, infrastruktur di desa itu me­mang sebuah masalah yang hampir dihadapi seluruh desa di Indonesia. Dengan Samisade, saya yakin dalam satu periode kepemimpinan, pasti banyak yang dilakukan dan pasti dapat menggembi­rakan masyarakat Kabupaten Bogor,” ujar Abdul Halim. “Keinginan kepala desa, keinginan bupati, keinginan tokoh ulama, keinginan aset. Nah sekarang sudah dicon­tohkan bupati Bogor, peren­canaan pembangunan ber­dasarkan kebutuhan,” katanya. Abdul Halim juga berterima kasih kepada bupati Bogor. Sebab, apa yang dilakukannya sangat tepat dan sesuai kebu­tuhan oleh masyarakat desa di Indonesia. Oleh karena itu, Kabupaten Bogor bisa men­jadi contoh untuk daerah lain dan desa-desa di Kabupaten Bogor bisa menjadi contoh bagi desa-desa di seluruh Indonesia. Karena model pembangunan desa yang cepat adalah repli­kasi, yakni amati, teliti dan modifikasi. Dengan Program Samisade di Kabupaten Bogor dapat dipamerkan ke desa-desa lain dan desa lain akan melihat serta mencontoh keberhasilannya serta memo­difikasi sesuai kebutuhannya masing-masing. “Saya mohon dengan sang­at bupati Bogor dapat menga­komodasi ketika banyak desa atau kabupaten lain yang datang ke Kabupaten Bogor untuk meniru konsep ini,” paparnya. Sementara itu, Bupati Bogor, Ade Yasin, mengungkapkan, dengan Samisade dapat me­nyelesaikan persoalan infra­struktur di desa. Sebab, tidak sedikit ketika dilihat, masih ada jalan yang susah dilalui manusia, apalagi kendaraan. “Dari kondisi itu muncullah ide kami dan termasuk visi misi kami, yaitu bagaimana desa membangun. Desa yang membangun, jadi bukan membangun desa. Artinya desa ini harus bisa membangun desanya,” ujarnya. “Samisade dilaksanakan harus dengan perencanaan desa. Artinya, ada musyawa­rah desa terlebih dulu. Dalam musyawarah desa itu, kepala desa melibatkan tokoh ma­syarakat, RT/RW, jadi mereka tahu kebutuhannya, mana yang harus dibangun,” sam­bung Ade Yasin. (*/mam/eka/py)

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Tags

Terkini

X