METROPOLITAN - Volume hujan cukup tinggi yang mengguyur Kabupaten Bogor pada Kamis (16/12) sore mengakibatkan banjir Harkatjaya di Kampung Banar, Desa Harkatjaya, RT 02/04, akibat rusak beratnya satu rumah warga dan empat rumah lain rusak sedang dan ringan. Selain hujan cukup deras, ada pula indikasi banjir terjadi karena proyek pengerjaan tanggul penahan banjir Sungai Cidurian belum selesai dikerjakan. Kepala Desa (Kades) Harkatjaya, Neneng Mulyati, mengatakan, ada sekitar 40 meter tanggul penahan banjir yang belum selesai dikerjakan sehingga debit air masuk deras ke pemukiman warga melalui celah bangunan tanggul yang belum rampung tersebut. “Ada sekitar 40 meter bangunan tanggul penahan banjir Sungai Cidurian di dekat pemukiman warga yang belum selesai dibangun, sehingga air meluap dari celah bangunan tersebut. Mungkin kalau bangunan tersebut sudah jadi aman (tidak banjir),” kata Neneng. Sementara itu, Wakil Ketua Komisi III DPRD Kabupaten Bogor, Aan Triana Al Muharom, dalam keterangan persnya saat mengunjungi lokasi banjir meminta kontraktor segera menyelesaikan bangunan tanggul penahan banjir tersebut. Hal itu agar jika hujan datang kembali tidak ada lagi luapan Cidurian ke pemukiman warga. “Ada indikasi kesalahan teknis dari cara membangun. Bangunan tanggul ini seharusnya dibangun dari hulu ke hilir bukan sebaliknya, makanya saya peringatkan kepada kontraktor agar secepatnya menyelesaikan bangunan tersebut. Jadi, kalau hujan tidak ada lagi luapan Cidurian ke rumah-rumah warga di Kampung Banar,” ungkap politisi Partai Golkar itu. Terlihat di lokasi, Aan membagikan beberapa bantuan kepada warga terdampak banjir didampingi Kepala Desa (Kades) Harkatjaya, Neneng Mulyati. Sejumlah warga mengaku trauma ketika hujan lebat mengguyur wilayah mereka, selain bencana longsor besar di awal 2020, debit air Cidurian juga kerap tiba-tiba besar saat hujan deras datang. “Kalau sudah hujan deras, kita khawatir dan trauma. Selain takut longsor seperti tahun lalu, kita juga takut Cidurian meluap, makanya jam berapa pun hujan deras bahkan tengah malam sekalipun, warga banyak yang nggak bisa tidur pulas,” tutur salah seorang warga yang enggan namanya dicantumkan.(eka/py)