METROPOLITAN - Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Bogor berencana memanggil Kepala Dispora Kota Bogor, Hery Karnadi, dalam waktu dekat. Pemanggilan ini buntut dari kekecewaan sejumlah orang tua atlet renang atas hadiah voucer bagi para juara dalam Kejuaraan Dispora Cup 2022 Kota Bogor atau Bogor Ngocepat 1. “KOMISI IV DPRD Kota Bogor merasa sangat penting memanggil Dispora Bogor agar polemik tentang hadiah Dispora Cup ini tidak menghambat dan mengganggu semangat berprestasi para atlet di Kota Bogor,” terang Ketua Komisi IV DPRD Kota Bogor, Karnain Asyhar. Menurutnya, hadiah berupa voucer senilai Rp50 ribu ini sangat tidak layak jika dilihat dari aspek kepatutan. Sebab, ajang prestasi atau even kejuaraan yang mengompetisikan prestasi beberapa nomor lomba cabang olahraga renang itu seharusnya mampu merumuskan apresiasi yang lebih pantas untuk para juara. “Tidak asal ada hadiah yang terkesan asal-asalan dan tidak mencerminkan kepantasan apresiasi pemkot (Dispora, red) terhadap prestasi peserta lomba,” ujarnya. “Ini menyangkut harkat dan martabat Pemkot Bogor dan martabat para juara. Tidak sepatutnya para juara diberikan apresiasi alakadarnya,” sambung Karnain. Ia juga menilai dari aspek motivasi berprestasi, seharusnya hadiah yang diberikan tidak sekadarnya. Sebab, ini berkaitan dengan motivasi atlet muda Kota Bogor. Untuk itu, ia menyayangkan pihak Dispora Kota Bogor tidak meninjau ulang besaran hadiah yang dialokasikan kepada para juara. Padahal pihak Dispora seharusnya bisa melipatgandakan nilai hadiah agar para juara lebih termotivasi untuk berprestasi pada even-even selanjutnya. “Jika apresiasinya lebih rendah dari biaya pendaftaran ini bisa meruntuhkan motivasi dan sportivitas serta semangat juang peserta untuk berkompetisi dan berprestasi,” imbuhnya. Tak hanya itu, Karnain juga mengritik Dispora yang dinilai tidak serius dalam menjaring bakat-bakat muda di Kota Bogor. Di mana even yang digelar dalam skala tingkat Kota Bogor ini seharusnya bisa memberikan reward yang lebih besar dan menjadi ajang prestisius. Padahal, jika Dispora meminta dukungan anggaran untuk menyiapkan lomba untuk menjaring bakat-bakat muda di Kota Bogor, ia mengaku siap mendukung. “Jika panitia dan kadispora serius mencari bakat atlet berprestasi, seharusnya even ini didesain secara matang dengan dukungan anggaran yang pantas. Ini juga menunjukkan martabat even tingkat kota untuk menyelamatkan marwah dan martabat Pemkot Bogor. Kita juga siap mendukung jika memang anggaran itu dibutuhkan,” ujarnya. Sebelumnya, sejumlah orang tua atlet renang di Kota Bogor murka. Ini terjadi setelah anak mereka yang memenangi Kejuaraan Renang Dispora Cup 2022 Kota Bogor atau Bogor Ngocepat 1 hanya dihadiahi voucer oleh panitia. “Anak saya ikut kejuaraan daftar Rp60.000 per satu nomornya. Total ada enam nomor yang diikuti anak saya,” kata salah satu orang tua atlet yang enggan disebutkan namanya saat ditemui di lingkungan Balai Kota Bogor, baru-baru ini.“Tapi, pas anak saya memenangi salah satu nomor, hadiahnya cuma dapat voucer. Dua voucer belanja total Rp50.000 dan dua voucer tiket berenang,” sambungnya kesal. Atas kejadian itu, pria berperawakan tinggi besar ini pun mempertanyakan hadiah yang diberikan panitia kepada para juara. Sebab, hadiah berupa voucer ini sudah membuat mental anaknya terpukul. “Ya kecewa, anak saya sampai tanya hadiahnya cuma voucer saja. Saya khawatir anak saya nggak mau ikut kejuaraan lagi,” keluh pria bertopi itu. “Bukan saya saja, orang tua atlet lain juga banyak yang mempertanyakan hadiah dari panitia. Masa sekelas Dispora tidak ada hadiah uang pembinaan,” ujarnya. Sekadar diketahui, dalam Kejuaraan Renang Dispora Cup 2022 Kota Bogor atau Ngocepat 1, total ada 325 atlet yang mengikuti ajang bergengsi ini. Setiap atlet dibebaskan mendaftar di beberapa nomor dari beberapa kategori umur yang dipertandingkan. Namun dari setiap nomor, para atlet diwajibkan membayar biaya pendaftaran senilai Rp60.000 ke panitia penyelenggara. Adapun kejuaraan ini berlangsung di Kolam Renang Mila Kencana pada Sabtu (22/1). Menanggapi hal tersebut, Ketua Panitia Dispora Cup 2022 Kota Bogor, Sopian Sanjaya, mengklarifikasi terkait kekecewaan sejumlah orang tua atlet renang akan hadiah berupa voucer itu. “Kejuaraan ini pertama kegiatan di luar Dispora. Ini kegiatan mandiri dan non-APBD. Kegiatan diselenggarakan Garuda Sport Indonesia (GSI) yang bekerja sama dengan Dispora Kota Bogor dan perwasitannya dari PWRSI Kota Bogor,” kata Sopian kepada wartawan, baru-baru ini. “Kegiatan mandiri ini untuk membangun prestasi Kota Bogor yang sudah vakum hampir dua tahun tak pernah ada even renang,” sambungnya. Soal hadiah yang diberikan panitia kepada para juara, menurut Sopian, sebenarnya sudah disepakati dari awal bahwa pihaknya hanya memberikan medali dan piagam. Lalu, pihaknya juga memberikan piala khusus bagi sekolah yang jumlah atletnya banyak memenangi Kejuaraan Renang Dispora Cup 2022 Kota Bogor atau Ngocepat 1. “(Tapi) Saat berjalannya waktu, ternyata dari sponsor melihat dan memberikan apresiasi berupa voucer yang kita terima. Di situ kita bingung, akhirnya (diputuskan) voucer ini kita berikan kepada pemenang,” katanya. “Itu ibaratnya bentuk hiburan atau tambahan untuk para peraih emas,” sambung pria yang sekaligus pendiri GSI ini. Namun, ia mengaku tidak tahu jika hadiah berupa voucer ini malah menjadi persoalan. Sebab, sesuai kesepakatan awal yang sudah diumumkan saat technical meeting, panitia tidak memberikan hadiah berupa uang pembinaan. “Sudah disampaikan kepada pelatih, hanya medali dan piagam. Jadi memang ibaratnya yang penting memberikan satu kegiatan bermanfaat khususnya bagi pelajar Kota Bogor. Ada kegiatan yang menunjang prestasi mereka,” ujarnya. “(Kalau jadi persoalan) Mungkin tidak tersampaikan oleh pelatihnya. Kalau kita sih karena pada saat penyampaian terakhir memang menyampaikan, dari awal bahwa kita itu tidak ada hadiah uang pembinaan sama sekali,” lanjutnya. Saat disinggung soal uang pendaftaran para atlet, Sopian menuturkan bahwa uang pendaftaran digunakan untuk membeli medali, piagam hingga pembayaran lainnya. Salah satunya wasit. “Bukan hanya piagam juara, semua peserta diberikan piagam. Untuk medali khusus juara saja mencapai 110 buah. Belum medali perak dan perunggu, dikali dua berarti ada 220 buah. Ketebalan medalinya juga lumayan besar sekitar 2 milimeter,” bebernya. “(Belum lagi) Seperti tenda kita maksimalkan, untuk kepanitian kurang lebih ada 56 wasit di luar dari kepanitian hingga dari 30 anak yang mendapatkan juara ini sedang digojlok untuk meningkatkan di even-even berikutnya,” bebernya. “Jadi, kita memang banyak pengeluaran yang begitu besar, tapi kita tetap optimalkan supaya kejuaraan tetap terlaksana,” lanjut Sopian. Meski begitu, tambah Sopian, para atlet yang berhasil meraih juara dalam ajang ini bisa memanfaatkan penghargaan yang sudah diraihnya untuk melanjutkan sekolah ke jenjang berikutnya melalui jalur prestasi (japres). “Penghargaan ini bisa digunakan untuk mendaftar ke sekolah melalui japres dan itu sudah sesuai hasil rapat. Dalam penghargaan itu juga ada rekomendasi even, kalau untuk TK-SMP dari Disdik dan kalau SMA lewat KCD. Intinya (penghargaan, red) berpengaruh dan bermanfaat,” ujarnya. Adapun jumlah peserta yang mengikuti kejuaran ini mencapai 300 orang lebih. Mulai dari tingkat TK hingga SMA se-Kota Bogor. Ada enam kategori umur dengan beberapa nomor yang dipertandingkan dalam kejuaraan ini. Sementara itu, Kabid Prestasi Dispora Kota Bogor, Danny Suhendar, meminta maaf kepada orang tua atlet atas kekecewaan yang dirasakan dalam ajang Kejuaraan Renang Dispora Cup 2022 Kota Bogor atau Ngocepat 1 ini. Bahkan, ada orang tua atlet yang langsung mempertanyakan persoalan ini kepadanya. “Kita juga serbadilematis. Tidak ada hadiah dan kita ketitipan (voucer), akhirnya diputuskan diberikan hanya untuk juara satu,” kata Danny. “Ada yang nanya juga tapi setelah dijelaskan akhirnya menerima. Sudah dijelaskan di-technical meeting dan hadiah hiburan berupa voucer. Ada miss (kesalahan, red) di-technical meeting. Intinya lain kali harus ada uang pembinaan dan yang pasti kita tidak mencari untung,” sambungnya. (rez/eka/py)