METROPOLITAN – Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Barat diketahui baru saja mendapatkan 30 juta liter minyak goreng dari Pemerintah Pusat. Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil, menuturkan, 30 juta liter minyak goreng tersebut akan didistribusikan merata ke seluruh kabupaten/kota se-Jabar untuk menekan kelangkaan dan harga mahal yang sedang terjadi di berbagai daerah. Anggota Komisi II DPRD Kota Bogor, Zenal Abidin, meminta Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor melalui Dinas Koperasi Usaha Kecil Menengah- Perindustrian, Perdagangan (KUKM-Dagin) segera menindaklanjuti kebijakan tersebut dengan operasi pasar. Meski belum mengetahui berapa banyak jatah Kota Bogor menerima minyak goreng tersebut, pihaknya meminta operasi pasar minyak goreng harus tepat sasaran. “Tolong nanti pas operasi pasar harus tepat sasaran, jangan sampai yang benar-benar membutuhkan tidak mendapatkan minyak goreng tersebut. Selain itu, operasi pasar juga harus ditempatkan di titik-titik wilayah yang mengalami kelangkaan minyak goreng,” kata anggota DPRD Fraksi Gerindra itu. Untuk mengetahui kelangkaan minyak goreng di pasaran, ia meminta Dinas KUKM-Dagin segera mengecek ke lapangan. Menurutnya, Komisi II siap mendampingi pengecekan minyak goreng di pasaran. “Saya harap Dinas KUKM-Dagin segera turun ke lapangan untuk mengecek langsung kelangkaan minyak goreng itu. Apalagi menjelang puasa, para pedagang gorengan dan ibu rumah tangga pasti sangat membutuhkan minyak goreng,” ujarnya. Ia juga merasa heran kelangkaan minyak goreng bisa terjadi di Indonesia. Padahal, Indonesia merupakan salah satu tempat produksi minyak mentah terbesar di dunia. “Kita kan produksi minyak mentah terbesar di dunia, kenapa bisa terjadi kelangkaan minyak goreng,” ujarnya. Ia menilai kelangkaan minyak goreng terjadi karena ada oknum yang menimbun minyak goreng tersebut. “Saya rasa pedagang kecil itu menimbun karena diawali pemerintah pusat, sehingga mereka memanfaatkan situasi ini,” ungkapnya. Hingga berita ini diturunkan, Kepala Dinas KUKM-Dagin Kota Bogor, Ganjar Gunawan, belum memberikan komentar terkait hal ini. Dikutip dari jabarprov.go.id, Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Barat mendapatkan 30 juta liter minyak goreng dari Pemerintah Pusat. Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil, menuturkan, 30 juta liter minyak goreng tersebut akan didistribusikan merata ke seluruh kabupaten/kota se-Jabar untuk menekan kelangkaan dan harga mahal yang sedang terjadi di berbagai daerah. “Jabar sudah didrop 30 juta liter oleh Pemerintah Pusat, sedang kita atur pembagiannya,” ujar Kang Emil, sapaan karibnya. Adapun pusat distribusi 30 juta liter minyak goreng itu berada di satu daerah yang mewakili beberapa daerah. Pihaknya pun segera mendistribusikan minyak goreng ke masyarakat melalui sejumlah operasi pasar. Kang Emil berharap permasalahan minyak bisa tuntas sebelum memasuki bulan Ramadan. “Ini kan tak hanya terjadi di Jabar, tapi di seluruh Indonesia. Jadi ini adalah masalah secara nasional. Jangan sampai nanti menjelang Lebaran ada kelangkaan yang membuat masyarakat resah,” harapnya. (ryn/mam/py)