Senin, 22 Desember 2025

Polres Bogor dan Disperindag Kabupaten Gelar Patroli Pasar, Minyak Langka, Rakyat Menderita

- Rabu, 16 Maret 2022 | 11:50 WIB

Polres Bogor bersama Disperindag Kabupaten Bogor menggelar patroli pasar untuk mengecek ketersediaan atau stok minyak goreng, Selasa (15/3). Langkah ini dilakukan imbas terjadinya kelangkaan minyak goreng di pasaran. Patroli dilakukan dengan menyisir sejumlah pasar, gudang distributor maupun agen penyalur minyak goreng di Kabupaten Bogor. KAPOLRES Bogor, AKBP Iman Imanuddin, mengatakan, pengecekan dilakukan se­cara acak sebagai upaya me­minimalisasi terjadinya pe­nimbunan di tengah kelang­kaan minyak goreng di pasa­ran. Langkah ini juga dilaku­kan untuk memberikan ke­pastian kepada masyarakat bahwa ketersediaan minyak goreng aman dan harganya stabil. “Dengan begitu, ma­syarakat tidak perlu khawatir dengan kelangkaan atau ke­kurangan minyak goreng, karena ketersediaannya ter­jamin ada,” ujar Iman. Sejauh ini, dari sejumlah tempat yang didatangi selama patroli, Iman mengaku belum menemukan adanya dugaan penimbunan minyak goreng. “Tapi, kita terus mengawasi distribusi minyak goreng ini agar menjelang Ramadan masyarakat bisa beribadah dengan tenang. Lalu, minyak goreng yang menjadi kebu­tuhan pokok masyarakat bisa terpenuhi dan tercukupi,” ungkapnya. Ke depan, pi­haknya juga bakal terus mela­kukan kontrol, pemeriksaan dan pengawasan terhadap jalur distribusi minyak goreng. Jika nantinya terbukti ada yang melakukan penimbunan, sambung Iman, pelaku akan dijerat Pasal 107 UU Perda­gangan dengan ancaman pidana penjara lima tahun. Ia pun mengimbau masyara­kat di Kabupaten Bogor mel­apor ke Polres Bogor jika menemukan informasi soal penimbunan minyak goreng. “Kepada seluruh masyarakat, apabila ada informasi sehu­bungan dengan adanya du­gaan penimbunan minyak goreng yang menjadi kebu­tuhan masyarakat, untuk se­gera menginformasikannya ke kepolisian,” ujar Iman. Menurutnya, patroli kali ini dilakukan dengan menyisir sejumlah pasar, gudang dist­ributor maupun agen penyalur minyak goreng di Kabupaten Bogor. Pengecekan dilakukan secara acak sebagai upaya me­minimalisasi terjadinya penim­bunan di tengah kelangkaan minyak goreng di pasaran. Terpisah, salah seorang pe­dagang gorengan asal Gunung­putri, Ruly, mengeluhkan langka dan mahalnya minyak goreng di pasaran. ”Pemerin­tah jangan cuma diam dan seolah-olah tidak ada masalah di masyarakat. Kita rakyat ke­cil yang jadi korban. Saya jua­lan saja rugi dan harus men­gurangi ukuran gorengan karena tingginya harga minyak,” keluhnya. (fin/eka/py)

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Tags

Terkini

X