METROPOLITAN- - Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) terus mengejar progres pembangunan Bendungan Kering Ciawi di Kabupaten Bogor. Bendungan kering yang perdana ini ditargetkan akan selesai pada 2022. Bendungan Ciawi akan mereduksi banjir sebesar 111,75 m3 per detik.Pembangunan Bendungan Kering ini merupakan bagian dari rencana induk sistem pengendalian banjir kawasan Metropolitan Jakarta. Menteri PUPR, Basuki Hadimuljono, mengatakan, Bendungan Ciawi berbeda dengan bendungan lain karena baru akan digenangi air pada musim hujan. Sementara pada musim kemarau bendungan ini kering. Bendungan Ciawi dan Sukamahi merupakan Bendungan Kering pertama yang dibangun di Indonesia. Kedua bendungan ini bukan untuk keperluan irigasi atau air baku, namun untuk meningkatkan kapasitas pengendalian banjir. Konstruksi Bendungan Ciawi mulai dilaksanakan secara bertahap (MYC) sejak Desember 2016 dengan progres fisik selesai 100 persen pada 2021. Bendungan Ciawi memiliki volume tampung 6.05 juta m3 dan luas genangan 39.40 hektare dengan biaya pembangunan sebesar Rp798,7 miliar. Pada Tahun Anggaran 2021 (SYC) dilakukan pekerjaan lanjutan dengan nilai kontrak Rp239,8 miliar untuk menyelesaikan pekerjaan akhir pada bangunan bendungan dan fasilitas umum dengan progres fisik dan keuangan selesai 100 persen. Saat ini tengah dilakukan pekerjaan lanjutan II berupa timbunan dengan progres hingga 16 Februari 2022 mencapai 80,2 persen. "Ditargetkan seluruh pekerjaan konstruksi selesai tah2022," ujarnya dalam keterangan tertulis, Senin (28/3). Selain itu Kementerian PUPR juga terus berkoordinasi dengan seluruh pihak terkait dan dan berupaya keras untuk mempercepat pembebasan lahan, sehingga penyelesaian Bendungan Ciawi selesai sesuai target. Berdasarkan data progres pengadaan lahan sudah mencapai 98,83 persen dengan target penyelesaian Uang Ganti Rugi (UGR) pada April 2022. Pengadaan lahan bendungan dilakukan dengan skema dana talangan, di mana kontraktor membiayai terlebih dahulu dan nantinya akan dibayarkan melalui Lembaga Manajemen Aset Negara (LMAN). Kontrak pekerjaan Bendungan Ciawi ditandatangani pada 23 November 2016 dengan kontraktor pelaksana PT. Brantas Abipraya dan PT. Sacna. Bendungan ini dirancang untuk mengurangi debit banjir yang masuk ke Jakarta dengan menahan aliran air dari Gunung Gede dan Gunung Pangrango sebelum sampai ke Bendung Katulampa yang kemudian mengalir ke Sungai Ciliwung. (pik/feb/py)