Plt Bupati Bogor, Iwan Setiawan, pesimis jika pembangunan Hotel Sayaga bakal beroperasi dalam waktu dekat. Hal itu melihat kondisi pembangunan masih ada beberapa pekerjaan yang mesti diselesaikan. PEMBANGUNAN hotel yang sudah diwacanakan sejak zaman Rachmat Yasin, Nurhayanti, Ade Yasin hingga kini Iwan Setiawan rupanya belum juga selesai. Seolah seperti menjadi proyek bancakan, pembangunan hotel yang dulu dikonsep bintang tiga dan kini menjadi bintang empat itu tak ada yang mampu menyelesaikannya. Sudah puluhan miliar uang rakyat digelontorkan untuk pembangunan hotel tersebut. “Kita tidak mau berlarut-larut ya, akan kita lelang kembali. Kita sudah punya skenario, kita setop dulu baru nanti dilelang lagi,” kata Iwan. Menurutnya, kontraktor sebelumnya tidak bisa bekerja maksimal atau wanprestasi, meski telah diberikan banyak kesempatan, sehingga pembangunan Hotel Sayaga tidak sesuai waktu yang ditentukan. ”Karena wanprestasi disetop, apalagi waktu yang diberikan sudah lewat. Sehingga ini (Hotel Sayaga, red) tidak bisa beroperasi dalam waktu dekat,” ujarnya. Diketahui, pembangunan Hotel Sayaga telah dibangun dua kontraktor yang berbeda. Pertama dikerjakan PT Amarta Karya dan kedua PT Mitrada Sejahtera. Namun, keduanya tidak bisa menyelesaikan pembangunan dengan tuntas. Mangkraknya proses pembangunan Hotel Sayaga, membuat Sekretaris Komisi II DPRD Kabupaten Bogor, Lukmanudin Arrasyid, geram. Sebab, proses pembangunan Hotel Sayaga lagi-lagi meleset dari waktu yang telah dijanjikan direksi PT Sayaga Wisata. Bahkan, ia meminta direksi BUMD PT Sayaga Wisata mengambil langkah tegas untuk menuntaskan proyek konstruksi gedung Sayaga Hotel di Jalan Tegar Beriman, Cibinong tersebut. ”Dalam waktu dekat akan kita panggil direksinya. Kita ingin Hotel Sayaga secepatnya beroperasi dan memberikan kontribusi bagi pendapatan daerah,” katanya. Ia mengaku ada beberapa persoalan yang harus segera diselesaikan menyangkut pekerjaan konstruksi oleh PT Mirtada Sejahtera yang menjadi pihak ketiga proyek tersebut. Hotel Sayaga telah menelan APBD cukup besar, yakni Rp65 miliar. Pada APBD 2017, Pemkab Bogor mengucurkan anggaran sebesar Rp36,3 miliar. Proyek tersebut dimenangkan PT Amarta Karya. APBD 2021, Pemkab Bogor kembali menggelontorkan anggaran untuk melanjutkan proyek konstruksi sebesar Rp39 miliar yang dikerjakan PT Mirtada Sejahtera. Bahkan, Pemkab Bogor juga telah menghabiskan Rp8,5 miliar untuk pengadaan interior hotel tersebut dan Rp1,7 miliar untuk biaya konsultan pengawas. (mam/ eka/py)