METROPOLITAN.ID - Yunus Musah mendapat sorakan kurang menyenangkan saat AC Milan mengalahkan Como.
Pergantiannya di babak kedua menandai akhir bulan Maret yang kurang baik bagi sang gelandang muda.
San Siro, yang biasanya menjadi arena penuh semangat, justru menjadi saksi dari ujian mental yang dialami Musah.
Baca Juga: Performa Menurun, Santiago Gimenez Terancam Kehilangan Tempat di AC Milan
Situasi ini seakan menjadi pertanda bahwa dirinya perlu menemukan momentum baru.
Sejak pertandingan melawan Lazio hingga Como, Musah lebih sering dikaitkan dengan hasil yang mengecewakan.
Sorakan dari para tifosi Milan seolah menjadi konfirmasi atas periode sulit yang sedang ia jalani.
Musah sebenarnya tidak kurang usaha, namun ekspektasi tinggi dari publik menuntut lebih dari sekadar kerja keras.
Saat menghadapi Como, ia menunjukkan intensitas, tetapi rasa gugupnya turut berkontribusi dalam kegagalan memanfaatkan peluang emas.
Sorakan yang diterimanya memang terasa berlebihan untuk pemain yang terus berjuang.
Terlebih, energi dan tekad yang ia tunjukkan selama ini justru menjadi hal yang diharapkan oleh para pendukung Milan.
Namun, dunia sepak bola kerap kali kejam. Satu kesalahan kecil bisa mengaburkan kerja keras, dan San Siro tidak selalu menjadi tempat yang penuh kesabaran.