Saat promosi ke tim senior pada awal musim 2000/2001, Arteta harus bersaing dengan nama-nama besar.
Baca Juga: TPS 3R Katulampa jadi Role Model Pengelolaan Sampah di Kota Bogor
Seperti Pep Guardiola, Luis Enrique, Phillip Cocu, Emmanuel Petit, dan Jari Litmanen.
Ia juga harus bersaing dengan sesama pemain akademi yang tak kalah berbakat, seperti Xavi Hernandez dan Andres Iniesta, yang akhirnya menjadi legenda klub.
Oleh karena situasi yang sulit itu, Arteta memutuskan untuk mengambil langkah berani.
Pada bursa transfer Januari 2001, di usianya yang baru 18 tahun, ia memilih pindah ke Prancis, bergabung dengan PSG meskipun hanya sebagai pemain pinjaman.
Ketertarikan Paris Saint-Germain terhadap Arteta tidak terlepas dari pengaruh pelatih Luis Fernandez.
Sebelumnya, Fernandez, yang lahir pada 2 Oktober 1959, pernah menangani Athletic Club dan sudah mengagumi Arteta sejak jauh sebelumnya.
Baca Juga: Pemkot Bogor Bakal Lakukan Penataan JPO Paledang, Ubah Konsep Jembatan jadi Semacam Zebra Croos
Bahkan berusaha merekrutnya pada tahun 1997, sebelum Arteta memilih untuk bergabung dengan Barcelona.
Kepercayaan Fernandez kepada Arteta terlihat jelas karena begitu ia bergabung, Arteta langsung mendapatkan tempat di lini tengah PSG dengan nomor punggung 4, meskipun ia merupakan pemain termuda dalam tim.
Selain itu, PSG juga diperkuat oleh sejumlah nama besar, seperti Nicolas Anelka, Mauricio Pochettino, dan Jay-Jay Okocha.
Baca Juga: iQOO Siap Hadirkan iQOO Neo 10S, Bocoran Spesifikasi Terungkap
Pada paruh kedua musim 2000/2001, Arteta tampil sebanyak 11 kali untuk PSG, mencetak 1 gol dan 1 assist.