METROPOLITAN.ID - Persib Bandung harus puas bermain imbang 1-1 melawan Lion City Sailors pada laga Grup G AFC Champions League Two 2025 di Stadion Gelora Bandung Lautan Api (GBLA), Kamis (18/09/25) malam.
Gol Saddil Ramdani pada menit ke-47 membawa Maung Bandung unggul lebih dulu. Namun, kemenangan yang sudah di depan mata buyar setelah penyerang Lion City, Lennart Thy, mencetak gol penyama kedudukan pada menit ke-92.
Pelatih, Bojan Hodak, mengaku bangga dengan performa timnya meski hasil akhir kurang memuaskan.
"Sejujurnya, ini adalah permainan terbaik kami dalam tiga tahun terakhir saat bermain di sini. Selama 80 menit, kami tampil fantastis. Kami tidak memberikan mereka peluang sama sekali," ujar Bojan selepas pertandingan.
Namun, pelatih asal Kroasia itu menilai kegagalan mencetak gol kedua menjadi penyebab utama Persib gagal meraih tiga poin.
"Sayangnya, kami tidak bisa mencetak gol kedua. Ketika bermain di level seperti ini, Anda harus bisa menyelesaikan pertandingan dengan gol penentu. Kami tidak melakukannya, dan ketika konsentrasi menurun, kesalahan bisa terjadi. Dan itu yang terjadi,” tegasnya.
Baca Juga: Ramai Instruksi Guru ASN dan Non ASN se-Bali Dimintai Donsi Banjir, Benarkah Bersifat Sukarela?
Meski hasil akhir kurang memuaskan, Bojan tetap menilai timnya menunjukkan perkembangan signifikan.
"Ini level yang berbeda dibandingkan dengan Liga Indonesia. Musim lalu mereka bermain di final. Tapi, selama 80 menit, kami tampil dominan. Jadi bagi saya, ini pertandingan yang sangat bagus," ucapnya.
Bojan juga menyoroti kurangnya pengalaman para pemain dalam mengontrol tempo di menit-menit akhir pertandingan.
"Dalam 10 menit terakhir, kami tidak cukup berpengalaman untuk menutup pertandingan. Kami punya peluang mencetak gol kedua, dan itu yang harus diperbaiki. Selain itu, kami juga harus lebih pintar dalam men-delay bola," jelas Bojan.
Baca Juga: Viral Video Pegawai SPBU Shell Ucap Perpisahan, Momen Haru Bikin Netizen Terenyuh
Terkait kebiasaan Persib kebobolan di akhir laga seperti musim lalu, ia menilai tantangan di kompetisi Asia berbeda dari liga domestik.
