Robertson menilai, menghadapi Brentford membutuhkan kerja keras ekstra karena tim lawan selalu tampil solid di kotak penalti dan kuat dalam situasi bola mati.
“Anda tidak bisa datang ke Brentford dan berharap bisa menguasai permainan begitu saja. Mereka selalu siap menempatkan pemain di kotak penalti, memenangkan bola kedua, dan menjaga posisi. Kami sedikit tertinggal dalam hal itu,” jelasnya.
Ia juga menyoroti lemahnya pertahanan Liverpool terhadap situasi lemparan jauh dan bola mati.
“Lima menit awal kami sudah kebobolan dari tiga long-throw. Itu jelas tidak cukup. Kami bermain sesuai keinginan mereka dan itu membuat segalanya berat,” kata Robertson.
Robertson menyebut bahwa Liverpool tidak pernah benar-benar mengendalikan jalannya pertandingan.
Meskipun gol dari Kerkez dan Salah memberi harapan, struktur permainan The Reds langsung runtuh saat Brentford mencetak gol ketiga.
“Kami mencoba menyerang, tapi semuanya jadi chaos. Tidak ada struktur, dan itu tidak pernah baik,” ujarnya.
“Gol hiburan datang, kami mencoba menekan lagi, tapi kalaupun kami imbang, itu mungkin terlalu melebih-lebihkan,” tambahnya.
Robertson menegaskan bahwa Liverpool harus bekerja lebih keras di sesi latihan dan memperbaiki aspek fisik untuk kembali ke jalur kemenangan.
“Di klub sebesar ini, semua orang menuntut hasil. Kami harus berjuang lebih keras lagi,” tegasnya.
