Namun, karena belum memiliki lisensi AFC Pro, posisinya digantikan oleh Dragan Djukanovic.
Imran lalu melatih PSIM Yogyakarta di Liga 2 musim 2022/2023, tetapi hanya bertahan tiga laga setelah mencatatkan tiga hasil imbang.
Kesempatan besar datang saat Malut United—yang mengakuisisi Putra Delta Sidoarjo—mempercayakan jabatan pelatih kepala kepadanya di Liga 2 2023/2024.
Ia sukses membawa tim berjuluk Laskar Kie Raha itu promosi ke Liga 1 dengan finis di peringkat ketiga.
Kinerja Gemilang Imran di BRI Liga 1 2024-2025
Mengawali musim BRI Liga 1 2024-2025 dengan performa kurang stabil, Imran mampu mengubah nasib Malut United di paruh kedua musim.
Ia mencatatkan sepuluh kemenangan, lima imbang, dan hanya dua kekalahan di putaran kedua.
Malut United pun mengakhiri musim dengan pencapaian luar biasa: peringkat ketiga klasemen akhir.
Imran dikenal memiliki filosofi permainan yang seimbang antara pendekatan taktik modern dan kedekatan emosional terhadap pemain.
Ia kerap menggunakan formasi fleksibel seperti 4-2-3-1 atau 4-1-4-1 yang disesuaikan dengan karakter lawan.
Rekam jejaknya di musim ini mencakup rekor impresif 13 pertandingan tak terkalahkan.
Di bawah asuhannya, Malut United tampil sebagai tim yang solid dan penuh intensitas.