METROPOLITAN.ID - Kejutan datang dari Malut United. Klub pendatang baru yang berhasil finis di posisi tiga besar BRI Liga 1 2024-2025 secara resmi memecat pelatih kepala Imran Nahumarury dan asisten manajer Yeyen Tumena, Senin (16/06/25).
Keputusan mengejutkan ini memupus pujian terhadap Imran yang sempat disebut sebagai satu-satunya pelatih lokal paling bertahan di musim kompetisi ini.
Imran Nahumarury berhasil mencatatkan prestasi luar biasa dengan membawa Malut United yang baru promosi dari Liga 2 dengan menyalip klub-klub besar seperti Persija Jakarta dan Persebaya Surabaya untuk finis di peringkat ketiga klasemen akhir Liga 1 musim lalu.
Baca Juga: Wajib Dicatat! Ini Jadwal Konser, Harga Tiket, Lokasi Parkir, dan Tips Masuk Gratis ke PRJ 2025
Namun, manajemen klub menyatakan bahwa keputusan pemecatan bukan karena performa, melainkan adanya pelanggaran serius.
“Surat pemecatan sudah kami kirimkan dan telah mereka terima. Keduanya terbukti melakukan pelanggaran berat yang tak bisa ditolerir karena bertentangan dengan filosofi, prinsip, dan tujuan klub,” kata Direktur Utama PT Malut Maju Sejahtera, Dirk Soplanit, dikutip dari rilis resmi klub.
Meski begitu, pihak klub tidak merinci secara spesifik bentuk pelanggaran yang dimaksud, sehingga menimbulkan tanda tanya di kalangan publik dan pecinta sepak bola tanah air.
Baca Juga: Fuji Dilarikan ke UGD Usai Dicakar Anjing Peliharaan Erika Carlina, Begini Kronologinya
Profil dan Jejak Karier Imran Nahumarury
Imran Nahumarury lahir di Tulehu, Maluku Tengah, pada 12 November 1978. Ia dikenal luas sebagai mantan gelandang andalan Timnas Indonesia.
Usai pensiun pada 2008, Imran meniti karier di dunia kepelatihan dengan membina akademi dan sekolah sepak bola seperti Tulehu Putra dan ASIOP Apacinti.
Langkah awalnya ke dunia profesional dimulai pada 2015 saat dipercaya menjadi asisten pelatih PSIS Semarang.
Ia kemudian naik jabatan menjadi caretaker pada musim Liga 1 2021/2022, menggantikan Ian Gillan.
Selama lima pertandingan, ia mengoleksi dua kemenangan, satu hasil imbang, dan dua kekalahan.