METROPOLITAN - Menutup 2016 lalu hampir semua pemain sektor tunggal pelatnas tidak ada yang menembus 20 besar dunia. Satu-satunya yang mendapatkan ranking lumayan adalah Jonatan Christie yang tembus 22 besar dunia. Sementara Anthony Sinisuka Ginting bertengger di ranking 40 dan Ihsan Maulana Mustofa di ranking 39.
Menjawab hal itu, Kepala Bidang Pembinaan Prestasi Olahraga PBSI Susy Susanti mengatakan, ada beberapa hal yang bisa dilakukan. Selain pemilihan turnamen, hal lainnya adalah antara target dengan program latihan atlet harus sejalan.
”Setiap pengiriman kita harus melihat ini tujuannya apa? Rankingkah atau apa? Jika pemain belum mampu naik ke BWF Superseries, lebih baik jangan dulu. Lebih baik cari gelar juara dulu, karena dampak pada pemain pun bisa memberikan kepercayaan diri, lebih matang, lebih yakin dan naik lagi ke peringkat berikutnya. Jadi, step by step,” kata Susy. Tak masalah jika harus turun di Grand Prix Gold atau turnamen level challenge. Yang penting menjadi juara, dengan begitu otomatis ranking akan naik.
”Kita lihat kalau memungkinkan superseries tidak apa-apa. Tapi tidak mungkin superseries terus, ada beberapa hal yang membuat si atlet bisa naikin peringkat, kepercayaan diri dan kemampuan diri,” ujarnya. Susy menyadari untuk mengupayakan hal itu dibutuhkan komunikasi yang baik antara pemain dengan pelatih soal penentuan turnamen yang akan diikuti.
(de/suf/mg4/py)