Senin, 22 Desember 2025

Ujian Berat dari Profesor Pacman

- Senin, 22 Juli 2019 | 10:54 WIB

Metropolitan  – Koaran demi koaran sudah dilempar Manny Pacquiao maupun Keith Thurman sebulan terakhir. Pagi ini keduanya tinggal membuktikan semuanya di ring tinju. Pacquiao dan Thurman bakal bentrok untuk berebut sabuk juara dunia kelas welter WBA (Super) di MGM Grand, Las Vegas, Nevada, Amerika Serikat (AS).

Pacquiao yang sudah 40 tahun dan pelatihnya, Freddie Roach, menjelang pertarungan itu dengan sangat percaya diri. Kenyataan bahwa Thurman yang sepuluh tahun lebih muda dari Pacquiao dan belum pernah kalah sama sekali tidak membuat mereka khawatir.

Hingga saat ini, Roach tercatat sudah 18 tahun mendampingi Pacquiao. Karena pengalaman panjang itu pula, insting Roach meyakini Thurman tidak lebih istimewa daripada lawan-lawan Pacquiao sebelumnya. Pelatih 59 tahun itu menyebut petinjunya tersebut sudah melakukan yang terbaik selama masa persiapan. Kerja keras, pengalaman panjang, dan strategi yang tepat dia sebut akan membawa Pacquiao mengempaskan Thurman.

”Aku harap Thurman datang dengan kondisi terbaik,” ucap Roach sebagaimana dilansir Fox Sport. ”Dia memang petinju yang bagus. Tapi, Manny selama ini telah membuktikan mampu mengalahkan deretan petinju bagus. Aku tidak yakin Thurman lebih bagus daripada lawan-lawan Manny sebelum-nya,” tambah Roach.

Pacquiao bertekad merebut kemenangan ke-62 sepanjang karirnya. Petinju yang juga senator di Filipina itu menya-ta kan, pengalaman lebih pan jang di ring akan mem-buat nya mampu mengatasi perlawanan petinju tuan ru-mah tersebut. Pacquiao terjun di tinju pro fesional sejak 1995. Se mentara itu, Thurman baru start pada 2007. ”Besok malam (pagi ini, Red) sesi kelas dimulai. Aku harap Keith sudah belajar dengan keras. Sebab, Profesor Pacquiao akan memberikan ujian yang sulit,” sumbar Pacquiao setelah sesi timbang badan kemarin.

Meski memiliki kecepatan dan kelincahan di ring, Pac quiao patut mewaspadai power pu-kulan Thurman adalah yang sangat keras. Itu juga yang men-jadi alasan dia punya juluk an One Time. Jika Pac quiao tak berhati-hati dan lin cah menge-lak, sekali terkena pukulan Thurman bisa saja bakal KO.

”Aku akan berbuat seperti yang telah dilakukan Manny Pacquiao terhadap Oscar de la Hoya (pada 2008),” ucap Thur man. Saat itu Pacquiao mengalahkan De la Hoya pada ronde kedelapan. Sayangnya, kali terakhir Thurman mampu menang KO sudah sa-ngat lama, yakni pada 2013. Setelah itu, dalam tujuh pertarungan selanjutnya, dia hanya mampu menang angka. Bursa-bursa taruhan masih menempatkan Pacquiao lebih favorit untuk mengalahkan Thurman pagi ini. Pacquiao difavoritkan menang pada ang ka -160 (61,5 persen). Se-men tara itu, Thurman hanya di posisikan pada +140 atau dengan persentase kemenangan 41,7 persen.

(irr/c4/cak)

 

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Tags

Terkini

X