METROPOLITAN - Lanjutan babak pertama Thailand Open tadi malam menyisakan sejumlah kisah sedih buat wakil Indonesia. Ganda campuran Tontowi Ahmad/ Winny Oktavina Kandow, misalnya, harus menyerah setelah laga tiga game yang berakhir 14- 21, 22-20, 22- 24 saat melawan pasangan Tiongkok Lu Kai/Chen Lu.
Di sisi lain, tunggal putri Gregoria Mariska Tunjung dipaksa tunduk straight game 20-22, 17-21 oleh unggulan kedelapan Sung Ji-hyun (Korea). Namun, tetap ada kabar gembira. Salah satu di antaranya, datang dari tunggal putri juga. Kali pertama sepanjang 2019, sektor tersebut meloloskan wakil ke perempat final turnamen berlevel super 500! Itu terjadi setelah Fitriani lolos ke babak kedua.
Hari ini juara Thailand Masters itu menghadapi sesama pemain Indonesia, Lyanny Alessandra Mainaky. Permainan Fitri belum sempurna. Meladeni Yip Pui Yin asal Hongkong, dia harus melalui rubber game, 13-21, 21-13, 24-22. Serangannya terbaca. Footwork dia juga kurang bagus sehingga defense tidak optimal. Alhasil, soal kans ke perempat final, Minarti Timur pun tak berani menjamin.
’’Peluangnya masih fifty-fifty,’’ kata asisten pelatih tunggal putri itu saat dihubungi tadi malam. Sementara itu, sektor tunggal putra juga meloloskan dua wakil ke babak 16 besar. Yakni, Tommy Sugiarto dan Shesar Hiren Rhustavito.
Namun, Vito harus bekerja ekstrakeras jika ingin bablas ke perempat final. Sebab, lawannya hari ini sangat berat. Yakni, Lin Dan. Itu mengerikan. Sebab, penampilan Vito juga tidak bagus-bagus amat kemarin. Melawan pemain asal Prancis Lucas Claerbout saja dia gagal menang straight game.
’’Sebenarnya mainnya sudah benar. Strategi juga jalan. Tapi, saya kurang sabar. Maunya smes terus dan sudah ketebak lawan,’’ jelas Vito dalam pernyataan pers yang dikirim PP PBSI. Menghadapi Lin Dan, Vito membutuhkan keberuntungan. ’’Kalau lawan Lin Dan, semua harus maksimal. Sebab, dia pemain yang matang. Nggak boleh kalah mental’’ tegas juara Russia Open 2019 itu. (feb/c4/na)