Senin, 22 Desember 2025

Si Kuping Lebar Bukan Jaminan

- Sabtu, 3 Agustus 2019 | 10:28 WIB

METROPOLITAN - Tahun lalu menandai berakhirnya dominasi Cristiano Ronaldo dan Lionel Messi di ajang penghargaan individual FIFA selama satu dekade. Baik saat masih bernama FIFA World Player of the Year, FIFA Ballon d’Or, maupun The Best FIFA Football Awards. Luka Modric, gelandang Real Madrid dan timnas Kroasia, sukses meraih simpati para voters.

Selain mengantarkan Vatreni (sebutan timnas Kroasia) menembus final Piala Dunia (2018) untuk kali pertama, dia menjadi bagian Real merengkuh hat-trick juara Liga Champions. Sayang, Modric hanya ’’one hit wonder’’. Tahun ini pemain 33 tahun tersebut tak masuk dalam sepuluh besar calon penerima The Best FIFA Men’s Player.

Meredupnya pamor Modric berbanding lurus dengan terjun bebasnya prestasi Real yang nirgelar musim lalu. Ronaldo dan Messi kembali berada di nominasi. Meski tanpa gelar Liga Champions, CR7 dan La Pulga tetap punya peluang. Ronaldo, misalnya.

Selain sukses di level klub berupa scudetto 2018–2019 bersama Juventus, Ronaldo memenangi UEFA Nations League 2018–2019 bersama Portugal. Messi memang gagal membawa Argentina berjaya di Copa America bulan lalu. Tapi, bintang FC Barcelona tersebut menahbiskan diri sebagai pesepak bola paling produktif sepanjang musim lalu. Sepatu Emas Eropa dan top scorer Liga Champions adalah buktinya.

Hal itu bisa menjadi ’’ancaman’’ bagi para pemain dari klub peraih Liga Champions, Liverpool. Berbekal sukses mengangkat Si Kuping Lebar (sebutan trofi Liga Champions) di Wanda Metropolitano (2/6), Virgil van Dijk, Mohamed Salah, dan Sadio Mane memang diposisikan sebagai favorit. Salah dan Mane juga berpeluang merebut suara dari Benua Afrika yang selama ini terpaku pada sosok populer (Ronaldo dan Messi).

Salah adalah bintang timnas Mesir, sementara Mane merupakan kapten timnas Senegal. Namun, absennya Alisson Becker dari nominasi menjadi handicap kontingen Liverpool. Padahal, capaian Alisson komplet. Kiper timnas Brasil tersebut melengkapi gelar Liga Champions dengan kampiun Copa America. Jangan lupakan juga prestasi sebagai peraih Golden Gloves Premier League 2018–2019 sebagai kiper dengan jumlah clean sheet terbanyak.

 ’’Itu (absennya Alisson dalam nominasi pemain terbaik dunia, Red) membuat tradisi pemenang dari Liga Champions tidak otomatis digaransi,’’ tulis Daily Mail. Opini tersebut didukung pundit Sky Sports sekaligus bek legendaris Liverpool Jamie Carragher. Menurut Carra, meski memenangi Liga Champions, trio SalahMane-Van Dijk butuh keberuntungan untuk mengalahkan Ronaldo atau Messi.

’’Untuk penghargaan sekelas Ballon d’Or atau (The Best) FIFA, popularitas pemain sangat penting dan saya pikir pemain seperti Messi atau Ronaldo yang akan jadi pemenangnya,’’ tuturnya seperti dilansir Liverpool Echo. Berbeda dengan Carragher.

 Pelatih timnas Indonesia Simon McMenemy meyakini pemain terbaik dunia tahun ini menjadi milik pemain Liverpool. Jagoan McMenemy adalah Van Dijk. Menurut McMeneny, peran Van Dijk sebagai tembok tangguh di pertahanan Liverpool adalah kunci sukses performa moncer The Reds sepanjang musim lalu.

Bersama timnas Belanda, Van Dijk juga meraih tiket ke final UEFA Nations League 2018–2019 ’’Pemain depan biasanya memang yang banyak mendapat pujian. Tapi, tanpa Van Dijk, mustahil itu (Liverpool juara Liga Champions musim lalu, Red) terjadi,’’ ujarnya. ’’Mungkin di seluruh dunia, dia adalah pemain terbaik di posisinya saat ini,’’ imbuh pelatih berkebangsaan Skotlandia tersebut.

Tahun ini adalah partisipasi pertama McMenemy untuk memilih pemain terbaik dunia FIFA. Tahun lalu, posisi itu dimiliki Luis Milla. Dan, untuk pilihan tahun lalu, Milla memilih Messi. Bukan sesuatu yang aneh karena Milla jebolan dari Akademi La Masia. Bahkan, bukan hanya Messi, dari tiga pilihan, pelatih berusia 53 tahun itu juga menempatkan pemain Barca lainnya. Ada Andreas Iniesta dan Neymar Jr.

Di sisi lain, The Best FIFA Football Awards 2019 sudah membuka voting bagi kalangan umum untuk mengerucutkan tiga nama pemain sebagai finalis. Yakni, dimulai pada Rabu malam lalu (31/7) dan ditutup per 19 Agustus. Selain suara mereka, voters lainnya adalah jurnalis olahraga serta kapten dan pe latih timnas dari negara anggota FIFA. Peng umuman pemenang dilakukan di Milan pada 23 September mendatang. (dra/rid/io/c22/dns)

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Tags

Terkini

X