METROPOLITAN - CEO Aprilia Racing, Massimo Rivola mengaku optimis Andrea Iannone bakal kembali balapan di MotoGP 2020. Hal itu diungkapkannya usai analisa rambut Iannone yang diajukan dalam sidang Pengadilan Disiplin Internasional (CDI) di Swiss, Selasa (4/2), terbukti negatif dari substansi drostanolone. "Saya tak menganggap Andrea bakal absen sepanjang musim ini. Hasil analisa rambut Andrea negatif selama lima bulan, terhitung sampai September. Ini bagus, karena tak semua atlet boleh melakukan analisa ini, karena analisa ini bisa membuka segalanya. Atlet dan orang-orang bisa berbohong, tapi analisa ini tidak," kata Rivola. Rivola juga mengacungkan jempol kepada Iannone dan tim pengacaranya yang punya gagasan melakukan analisa rambut, yakni analisa yang tak disediakan WADA karena lebih mahal. Jika hasil ini masih ditampik oleh CDI, Rivola menyatakan Iannone bersedia membawa kasus ini ke Pengadilan Arbitrase Olahraga (CAS). "WADA hanya menyediakan tes sampel urin karena lebih murah dan hasilnya bisa didapat dalam waktu singkat. Ada delapan atlet yang pernah menjalani analisa rambut dan semua hasilnya negatif. Mereka pun mengajukan banding ke CAS usai kalah pada sidang pertama dan akhirnya menang. Semua orang yang pernah melakukan analisa ini pada akhirnya menang," ucap dia. Rivola juga tak bisa menutupi amarahnya atas peristiwa ini karena selain yakin Iannone tak bersalah, kasus ini telah membuang-buang waktu Aprilia, yang tahun ini meluncurkan mesin baru untuk motor RS-GP. Padahal motor itu harusnya sudah dijajal Iannone di Sepang. "Saya cukup tenang Andrea akan kembali, meski 'tenang' bukan kata yang tepat. Saya hanya agak kecewa karena ia tak bersalah, namun ia dan kami harus membayar sesuatu yang tak ia dan kami lakukan. Padahal kami sangat membutuhkan Andrea karena motor kami kali ini dirakit berdasar arahannya. Kami jelas sangat dirugikan," pungkasnya. Sekadar diketahui, Iannone tengah tersandung kasus dugaan penggunaan doping sejak pertengahan Desember 2019 lalu, hingga ia dilarang menjalani aktivitas balap di kejuaraan apa pun, termasuk menjalani uji coba pramusim shakedown dan pramusim di Sepang, Malaysia, 2-4 dan 7-9 Februari lalu. Dua sampel urin Iannone yang diambil di Sepang pada 3 November 2019 terbukti mengandung drostanolone, yakni substansi terlarang versi Agen Anti-Doping Dunia (WADA). Meski begitu, kadarnya sangat rendah, hingga diduga terjadi akibat kontaminasi daging yang ia konsumsi selama di Asia.(bol/rez)