METROPOLITAN.ID - Dewan Perwakilan Rakyat Daerah atau DPRD Kota Bekasi menyebut Pj Wali Kota Bekasi Gani Muhamad tidak melibatkan DPRD dalam jalannya pemerintahan.
Hal itu disampaikan Ketua Komisi I, Wakil Ketua, Sekretaris hingga Anggota Komisi I DPRD Kota Bekasi.
Awalnya, ketika rapat paripurna berlangsung mereka melakukan interupsi kepada pimpinan DPRD Kota Bekasi.
Baca Juga: Ide Jualan Takjil di Bulan Ramadhan yang Bisa Kamu Jadiin Referensi Nih
Dalam intrupsi itu, Ketua Komisi I DPRD Kota Bekasi, Rahmat Faisal menilai Pj Wali Kota Bekasi Raden Gani Muhamad sulit berkomunikasi sebagai rekan mitra kerja.
"Menyambung dengan apa yang disampaikan (oleh sekretaris komisi), mungkin bapak masih ingat saya WA bapak, titik pun bapak tidak balas," kata Rahmat Faisal saat Rapat Paripurna Hari Jadi Kota Bekasi, Minggu, 10 Maret 2024.
Dia merasa Pj Wali Kota Bekasi Gani Muhamad berjalan sendiri dan tidak melibatkan anggota dewan sebagai perwakilan masyarakat.
Baca Juga: Daftar 5 Hero Marksman Yang Gampang Menang Untuk Push Rank Game Mobile Legends Akhir Season 31
"Sumpah kami untuk menjaga amanat masyarakat, jadi kalau Bapak merasa jalan sendiri mungkin hak angket kami juga bisa berjalan sendirian," demikian kata dia.
Dalam rapat paripurna Hari Jadi Kota Bekasi, anggota DPRD mengungkapkan tentang banyak kebijakan Pemkot Bekasi yang dianggap membuat gaduh.
Salah satu kebijakan yang dianggap membuat gaduh ersebut adalah diperbolehkannya tempat hiburan malam beroperasi selama bulan Ramadan.
Baca Juga: Jumat, Angkot Listrik Uji Coba Mengaspal di Kota Bogor
"Saudara Pj Wali Kota yang saya hormati, terimakasih kehadiran bapak sangat kami butuhkan, baik di kami dan di seluruh Kota Bekasi.Yang pertama pak Pj, kami ini sudah berapa kali punya Pj. Mudah-mudahan bapak menjadi yang pertama dan terakhir disini, Karena kenapa? Saya sangat banyak mendengar aspirasi dari warga ataupun dari semua instrumen pemerintahan," ucap Sekretaris Komisi 1 DPRD Kota Bekasi Fraksi PDI-Perjuangan Nuryadi Darmawan saat menyampaikan interupsi di Sidang Paripurna, Minggu, 10 Maret 2024.
Nuryadi menyatakan, belum lama terjadi kegaduhan terkait dengan kaos Jersey.