METROPOLITAN.ID - Bencana longsor menghantam Kampung Cikananga, Desa Bojonggaling, Kecamatan Bantargadung, Kabupaten Sukabumi Sabtu 12 April 2025, sekitar pukul 21.15 WIB.
Longsor yang dipicu oleh hujan deras yang mengguyur kawasan tersebut menyebabkan akses jalan nasional menuju daerah itu lumpuh total.
Tidak hanya itu longsor juga mengakibatkan dua rumah warga rata dengan tanah.
Baca Juga: Sempat Padam, Api Kembali Muncul di Lokasi Kebakaran Pabrik Garmen di Kota Bogor
Tebing setinggi enam meter dan panjang sekitar 15 meter longsor, menimpa rumah-rumah yang berada di bawahnya.
Akibat dari peristiwa ini, dua rumah milik warga setempat dilaporkan hancur tertimbun material longsor. Rumah pertama milik Soma, seorang pria berusia 61 tahun yang tinggal bersama empat anggota keluarganya.
Sementara rumah kedua milik Ratu (85), seorang janda yang hidup seorang diri. Untungnya, tidak ada korban jiwa dalam bencana ini, namun para korban mengalami kerugian materiil yang cukup besar.
Baca Juga: Lewat Bimbingan Manasik Haji, Pemkab Sukabumi Dorong Kesiapan Fisik dan Mental Calon Jemaah Haji
Petugas Penanggulangan Bencana Kecamatan (P2BK) Bantargadung, Sihabudin, menyatakan bahwa tim evakuasi telah bergerak cepat untuk menyelamatkan korban dan mengevakuasi mereka ke tempat yang lebih aman.
Selain itu, tim juga segera memberikan bantuan darurat berupa kebutuhan pokok untuk meringankan beban para korban yang kehilangan tempat tinggal. Forkopimcam Bantargadung yang terdiri dari berbagai pihak, termasuk TNI, Polri, dan BPBD, turut terlibat dalam proses evakuasi dan penanganan bencana.
Mereka bersama-sama membersihkan puing-puing dan berusaha untuk memperbaiki akses jalan yang terputus agar masyarakat bisa kembali beraktivitas normal.
"Kami mengimbau warga untuk waspada terhadap potensi longsor susulan, mengingat cuaca masih cenderung hujan deras," ujarnya, Minggu (13/4/2025).
Ia mengingatkan warga agr melapor jika ada tanda-tanda ancaman longsor lainnya. Pihak berwenang juga mengingatkan pentingnya kesiapsiagaan masyarakat dalam menghadapi bencana alam yang bisa terjadi sewaktu-waktu, terutama di wilayah-wilayah rawan bencana. (Usep)
