METROPOLITAN.ID - Wali Kota Sukabumi Ayep Zaki yang didampingi wakilnya Bobby Maulana menegaskan bahwa dirinya lebih memilih fokus pada kerja nyata dibanding sibuk merespons kritik yang tidak membangun.
Penegasan ini disampaikan saat melakukan peletakan batu pertama Renovasi Gedung Perawatan Kelas Rawat Inap Standar (KRIS) dan perencanaan Gedung Wellness Center di bekas SDN Cikole, Jumat (11/4/2025).
“Ini implementasi kerja, bukan utak-atik omongan. Lebih baik datang langsung klarifikasi daripada hanya pintar berbicara. Kalau hanya piawai berucap, mending jadi sastrawan, budayawan, atau seniman,” ujar Ayep dengan nada tegas.
Ayep menyampaikan bahwa sejak dinyatakan sebagai pemenang Pilkada oleh KPU pusat pada Desember tahun lalu, dirinya langsung bergerak cepat untuk mewujudkan visi-misi yang pernah dijanjikan.
Salah satunya adalah renovasi gedung perawatan KRIS yang dipersyaratkan oleh BPJS.
Jika pembangunan ini tidak rampung pada Juni 2025, kata Ayep, maka Kota Sukabumi berisiko kehilangan potensi dana lebih dari Rp300 miliar per tahun.
Pendanaan proyek ini berasal dari sektor perbankan, dan dinilai sangat strategis dalam mendukung layanan kesehatan masyarakat.
“Nantinya, di area ini juga akan dibangun Wellness Center dan food court yang melibatkan para pedagang lokal, khususnya dari Bunut,” tambahnya.
Tidak hanya itu, proyek ini juga mencakup pembangunan Medical Check Up (MCU) Center yang ditargetkan mampu melayani 15–30 ribu pasien setiap tahun.
Baca Juga: Leny Yoro Kecewa Berat Usai Manchester United Gagal Menang di Kandang Lyon
Jika dikalkulasikan, potensi bisnis dari layanan ini bisa mencapai Rp15 miliar per tahun—yang akan memperkuat kondisi keuangan Bunut.
Sebagai bentuk antisipasi atas regulasi baru BPJS yang tidak semua pasien bisa ditangani di rumah sakit, Pemkot juga akan membangun Klinik Pratama.