METROPOLITAN.id - Sejumlah restoran dan rumah makan di Kabupaten Bogor diketahui masih menggunakan tabung gas bersubsidi. Hal tersebut diketahui usai Dinas Perdagangan dan Perindustrian atau Disdagin melakukan inspeksi mendadak.
Kepala Bidang Tertib Niaga pada Disdagin Kabupaten Bogor, Anton Sudjana mengatakan, pihaknya bersama Pertamina dan Himpunan Wiraswasta Nasional Minyak dan Gas (Hiswana Migas) melaksanakan kegiatan monitoring dan pengawasan terhadap rumah makan dan restoran.
Baca Juga: Ini Kata Guru Honorer SDN Cibeureum 1 Bogor yang Disebut Bocorkan Pungli PPDB
"Kami turun melakukan sidak secara langsung ke beberapa rumah makan dan restoran di dua kecamatan. Jadi intinya kami mengedukasi masyarakat dalam hal ini pelaku usaha menggunakan gas LPG tabung 3 Kg yang merupakan gas bersubsidi,” kata dia.
Dari hasil sidak tersebut, Anton mengaku menemukan restoran yang masih menggunakan gas LPG bersubsidi.
"Atas temuan tersebut kami memberikan edukasi kepada yang pihak restoran dan minta untuk segera menukar dengan gas LPG non subsidi," paparnya.
Baca Juga: Dampak Kenaikan Harga, Lurah Katulampa Salurkan Bantuan bagi Keluarga dengan Anak Rawan Stunting
"Pihak Pertamina juga menyiapkan gas LPG non subsidi, bila ada yang kedapatan menggunakan gas LPG bersubsidi harus segera diganti dengan gas dengan ukuran tabung 5 Kg atau 12 Kg,” sambung Anton.
Usai sidak tersebut, pihaknya akan terus berlanjut dengan melibatkan beberapa perangkat daerah, agar tidak ada lagi pengusaha yang menggunakan gas subsidi untuk usaha rumah makan atau restoran.
Baca Juga: Wakil Wali Kota Bogor Dedie Rachim Wanti-Wanti Penggunaan Dana BOS Harus Sesuai Aturan
“Semoga kedepan tidak ada lagi rumah makan, restoran, dan kegiatan usaha lainnya yang menggunakan gas LPG tabung 3 Kg atau tabung gas bersubsidi,” ungkapnya.***