METROPOLITAN.ID - BPJS Ketenagakerjaan Bogor Cileungsi melakukan sosialisasi kepada Kelompok Kerja Raudhatul Athfal dan Ikatan Guru Raudhatul Athfa (KKRA/IGRA) se-Kabupaten Bogor.
Kegiatan BPJS Ketenagakerjaan Bogor Cileungsi digelar di Sekretariat IGRA Cibinong, Selasa 6 Februari 2024.
Kepala Bidang Kepesertaan BPJS Ketenagakerjaan Bogor Cileungsi Soni Cahya mengatakan, sosialisasi Ini bertujuan untuk memberikan pemahaman tentang program dan manfaat jaminan sosial ketenagakerjaan untuk tenaga pendidik maupun kependidikan lingkup Kemenag.
Baca Juga: Gas Liburan Saat Long Weekend, Ini Rekomendasi Tempat Wisata di Kota Semarang
Ia memaparkan, program dan manfaat BPJS Ketenagakerjaan di antaranya terdapat Jaminan Kecelakaan Kerja (JKK), Jaminan Kematian (JKM), dan Jaminan Hari Tua (JHT).
"Ini merupakan amanah dari negara sesuai dengan peraturan yang ada untuk memberikan perlindungan dari resiko sosial-ekonomi. Dalam hal ini, resiko kecelakaan melalui Jaminan Kecelakaan Kerja (JKK) kerja dan resiko kematian melalui Jaminan Kematian (JKM)," kata dia.
Soni menjelaskan peserta BPJS hanya membayar iuran per bulan dengan nominal hanya Rp 10.800 per bulan.
Baca Juga: Beberapa Wisata Kuliner Malam di Margonda Depok buat Mengisi Perut Setelah Pulang Kerja
Tapi bisa mendapatkan dua program sekaligus di antaranya JKM dan JKK pada BPJS Ketenagakerjaan.
Adapun manfaat dari JKK diantaranya biaya transportasi dari TKP ke fasilitas kesehatan, biaya rumah sakit, STMB 1 tahun pertama, santunan kematian akibat kecelakaan kerja, hingga beasiswa per tahun bagi 2 orang anak peserta JKK.
"Sedangkan untuk manfaat dari JKN yaitu santunan kematian senilai Rp42 juta dan juga beasiswa seperti yang ada di program JKK sebelumnya," ungkap dia.
Baca Juga: Cocok Banget Buat Content Creator, Samsung Galaxy A15 Punya Fitur dan Spesifikasi yang Mendukung
Soni pun berharap dengan adanya sosialisasi ini peserta yang hadir bisa langsung mendaftarkan diri ke program BPJS Ketenagakerjaan ini. Karena ini menyangkut perlindungan dan kenyamanan tenaga kerja yang memiliki peluang mengalami kecelakaan kerja dan kematian.
"Saya berharap setelah ini bapak-ibu bisa mendaftar guru dan staf sekolahnya sebagai peserta BPJS Ketenagakerjaan," harap dia.