"Ahok juga diminta menyampaikan data terkait anak usaha Pertamina. Namun, masih perlu pendalaman lebih lanjut, karena kami masih menunggu data tambahan dari PT Pertamina (Persero)," ungkapnya.
Baca Juga: Jalan Penghubung Ciseeng - Gunungsindur Hancur, Kades: Baru Tiga Bulan Sudah Rusak Lagi
Harli tidak menutup kemungkinan bahwa Ahok akan kembali dipanggil untuk memberikan keterangan tambahan apabila ada informasi baru yang ditemukan penyidik.
"Penyidik nantinya akan melakukan pemeriksaan lanjutan jika diperlukan," tandas dia.
Lebih lanjut, Harli menjelaskan bahwa Kejaksaan Agung saat ini masih mendalami peran Ahok dalam konteks ekspor dan impor minyak mentah serta produk kilang Pertamina.
Baca Juga: 3 Pertandingan Menarik di Pekan ke 29 Serie A Italia Musim 2024-2025
Penyidik ingin mengetahui sejauh mana keterlibatannya dalam kebijakan pengelolaan dan pengawasan minyak impor selama menjabat sebagai Komisaris Utama.
"Penyidik tentu ingin mendalami bagaimana peran yang bersangkutan sebagai Komisaris Utama dalam kaitannya dengan kebijakan importasi dan ekspor minyak," ujarnya.
Sementara itu, dalam kasus mega korupsi tata kelola minyak mentah dan produk kilang pada PT Pertamina, Subholding, dan KKKS periode 2018-2023, Kejaksaan Agung telah menetapkan sembilan orang tersangka.
Baca Juga: 5 Rekomendasi Tempat Ngabuburit di Bogor untuk Menunggu Waktu Berbuka bersama Keluarga
Pemeriksaan terhadap Ahok menjadi bagian dari upaya penyidik untuk mengungkap dugaan penyimpangan yang terjadi di perusahaan plat merah tersebut.