METROPOLITAN.ID - Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika (Kadiskominfo) Kota Sukabumi, Rahmat Sukandar mengatakan bahwa Sekretaris Daerah atau Sekda Kota Sukabumi ke depan harus mampu mewujudkan visi misi wali kota.
Hal itu diungkapkan kadiskominfo saat menuntaskan seluruh rangkaian proses seleksi untuk jabatan Sekda Kota Sukabumi.
Seleksi ini kini memasuki tahap akhir yang menjadi krusial dalam menentukan sosok terbaik untuk mendukung jalannya pemerintahan di Kota Sukabumi.
“Alhamdulillah, saya bersyukur bisa menyelesaikan seluruh tahapan seleksi dengan lancar. Untuk hasilnya, kita serahkan sepenuhnya kepada panitia dan tim penilai,” ujar Rahmat usai menjalani tahap akhir seleksi pada Sabtu (19/4/2025).
Proses seleksi calon Sekda mencakup berbagai tahapan penting, seperti penelusuran rekam jejak, asesmen kompetensi, penulisan makalah, hingga wawancara akhir.
Menurut Rahmat, seluruh tahapan tersebut merupakan proses serius dan menyeluruh untuk menjaring figur pemimpin birokrasi yang profesional, berintegritas, dan berorientasi pada pembangunan daerah.
Baca Juga: Prilly Latuconsina Jualan Emas di Bogor! Kenalkan Koleksi ILY Gold The Palace Jeweler
Rahmat pun berharap hasil akhir dari seleksi ini dapat memberikan kontribusi nyata bagi masyarakat Kota Sukabumi.
Ia menekankan pentingnya kekompakan dan kolaborasi antar aparatur sipil negara (ASN) dalam mendukung kinerja pemerintahan.
“Yang paling penting dari proses ini adalah bagaimana dapat memperkuat soliditas internal. Ini bukan hanya soal persaingan, tetapi bagian dari ikhtiar bersama untuk menghadirkan pemimpin terbaik bagi masyarakat,” tegas Rahmat.
Ia mengakui bahwa proses seleksi berlangsung ketat dan profesional, terutama pada tahap asesmen kompetensi untuk Jabatan Pimpinan Tinggi (JPT) yang menurutnya memiliki tingkat kesulitan cukup tinggi.
“Setiap peserta memiliki peluang yang sama. Tantangannya cukup berat, khususnya saat asesmen JPT yang berbeda karakteristiknya dibanding jabatan eselon lainnya,” ungkapnya.
Rahmat menambahkan, peran Sekda sangat strategis sebagai penggerak utama birokrasi sekaligus penghubung antara kepala daerah dan pelaksana teknis di lapangan.