METROPOLITAN.ID - TikTok kini menyokong platform edukasi digital dengan meluncurkan kanal khusus bertajuk 'STEM' (sains, teknologi, rekayasa, dan matematika) di Indonesia.
Kanal ini bertujuan untuk memberikan ruang bagi pengguna dalam mengakses konten edukatif dan interaktif yang berfokus pada STEM.
Menteri Komunikasi dan Digital Republik Indonesia, Meutya Hafid menegaskan, STEM memiliki peran penting dalam mendorong inovasi teknologi serta menghadirkan solusi bagi berbagai tantangan global.
Baca Juga: Penerbangan Citilink di Bandara Soetta Pindah Terminal! Cek Jadwal dan Lokasi Barunya
Menurutnya, inisiatif TikTok dalam menghadirkan feed STEM merupakan langkah strategis dalam meningkatkan literasi digital serta mencetak talenta yang kompeten.
"Inisiatif ini bukan sekadar hiburan, tapi juga investasi masa depan. Saya optimis feed STEM TikTok bisa membekali generasi muda dengan ilmu sains dan teknologi, meningkatkan daya saing bangsa, dan mendukung target pemerintah untuk mencetak 9 juta talenta digital pada 2030," ujar Meutya dalam sebuah pernyataan yang dikutip dari suara.com, pada Juamt, 7 Maret 2025.
Dengan akses yang lebih luas terhadap konten edukatif, ia meyakini, platform ini bisa menjadi katalis bagi lahirnya inovator muda yang akan membawa Indonesia menjadi kekuatan digital terdepan di Asia Tenggara.
Baca Juga: Liverpool Bungkam PSG, Alisson Becker Catat Banyak Rekor di Liga Champions
Indonesia sendiri memiliki lebih dari 135 juta pengguna TikTok setiap bulannya. Selain berbagi ekspresi autentik, banyak dari mereka yang menggunakan platform ini untuk belajar dan mengembangkan diri.
Berbagai jenis konten edukatif, mulai dari life hacks, tips karier, hingga bisnis dan kewirausahaan, terus disajikan secara kreatif oleh para kreator TikTok.
Secara global, konten edukasi dengan tagar terkait STEM telah ditonton lebih dari 110 miliar kali di TikTok.
Baca Juga: 5 Seri iPhone yang Layak Dibeli pada Awal Tahun 2025 dengan Beberapa Penyesuaian Harga
Tren ini terus berkembang pesat dengan peningkatan hingga 35 persen sejak TikTok meluncurkan feed STEM di berbagai negara seperti Amerika Serikat, Eropa, dan Australia.
Di Indonesia, feed STEM akan tersedia secara otomatis bagi pengguna yang berusia di bawah 18 tahun.
