METROPOLITAN.ID - Desain velg pada mobil listrik seperti Hyundai IONIQ 5 dan Wuling Air EV kerap mencuri perhatian.
Tak seperti mobil berbahan bakar bensin pada umumnya, velg mobil listrik sering kali tampil dengan tampilan lebih tertutup. Namun, desain ini bukan semata demi estetika dan memiliki alasan tersendiri.
Velg tertutup pada mobil listrik dirancang untuk mengurangi hambatan angin yang timbul saat kendaraan melaju.
Ketika mobil bergerak, aliran udara di sekitar roda dapat menimbulkan turbulensi yang berpengaruh pada efisiensi energi.
Desain tertutup membantu mengarahkan aliran udara lebih stabil sehingga konsumsi daya menjadi lebih hemat.
Tak hanya itu, hasil pengujian yang dilakukan oleh Car and Driver membuktikan bahwa desain velg yang aerodinamis ini mampu meningkatkan efisiensi hingga 3 persen saat mobil dikendarai pada kecepatan antara 80 hingga 140 km/jam.
Meskipun terdengar kecil, peningkatan ini berdampak signifikan bagi kendaraan listrik yang sangat mengandalkan efisiensi untuk menempuh jarak lebih jauh tanpa sering mengisi daya.
Baca Juga: Prediksi Timnas Indonesia U-23 vs Filipina: Adu Tajam Dua Tim Pemenang di Piala AFF U-23 2025
Namun, di balik manfaatnya, pembuatan velg tertutup juga menuntut biaya lebih tinggi.
Proses produksi membutuhkan presisi tinggi dan material khusus untuk mempertahankan kualitas desain.
Kendati demikian, produsen kendaraan listrik tetap memilih desain ini karena dinilai sepadan dengan keuntungan jangka panjangnya.
Dengan keterbatasan infrastruktur pengisian daya seperti SPKLU (Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum) yang belum sebanyak SPBU, efisiensi menjadi aspek vital.
Oleh karena itu, desain velg tertutup menjadi bagian dari solusi yang mendukung kenyamanan dan jarak tempuh maksimal kendaraan listrik.