METROPOLITAN.ID - Suzuki Saluto 125 menjadi salah satu skuter matik retro yang banyak dinantikan konsumen roda dua di Indonesia karena desainnya yang menarik dan fitur unggulan yang lengkap.
Namun, meskipun antusiasme tinggi, harga bakal menjadi kendala besar bagi Suzuki untuk membawa motor ini ke Tanah Air.
Saluto 125 terbaru yang dipasarkan di Taiwan dibanderol sekitar Rp 45-50 juta.
Namun, ketika masuk ke Indonesia, harganya diperkirakan bisa melonjak hingga mendekati Rp 80 juta karena biaya impor, pajak, dan regulasi pasar yang berbeda.
Harga ini membuatnya tergolong premium untuk skutik 125 cc entry level.
Desainnya mengusung gaya retro khas Eropa dengan perpaduan aksen membulat dan mematah, mengingatkan pada Vespa dari depan dan Lambretta di bagian jok belakang.
Mesin yang disematkan adalah SOHC 124 cc satu silinder yang mampu menghasilkan tenaga 9,2 dk dan torsi 10 Nm.
Suzuki juga mengklaim motor ini sangat irit bahan bakar dengan konsumsi hingga 62,2 km/liter, unggul dibandingkan skutik 125cc atau bahkan 110cc populer lain di Indonesia.
Fitur yang ditawarkan juga tergolong lengkap untuk kelasnya, termasuk lampu full LED, panel instrumen gabungan analog dan digital dengan layar LCD, soket pengisian daya ponsel USB, sistem smart key anti maling, hingga bagasi yang cukup luas untuk menyimpan helm.
Baca Juga: Pertemuan Kedua Erika Carlina dan DJ Panda di Polda Metro Jaya, Fokus Penyelesaian Kasus Pengancaman
Suspensi depan memakai teleskopik, dan suspensi belakang ganda yang biasa ada di motor kelas 150 cc.
Namun, menurut Teuku Agha, 2W Sales & Marketing Dept Head PT Suzuki Indomobil Sales (SIS), harga tinggi menjadi alasan utama Suzuki belum menjual resmi Saluto 125 di Indonesia.