METROPOLITAN.id - Kementerian Agama memang belum memberikan kepastian soal pemberangkatan jemaah haji pada 2021. Namun Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bogor telah melakukan antisipasi dengan melakukan vaksinasi kepada Calon Jemaah Haji (Calhaj). Kepala Bidang Pengendalian dan Pemberantasan Penyakit pada Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Bogor Dedi Syarif mengatakan, meski belum ada kepastian soal pemberangkatan haji pada 2021, pihaknya telah melaksanakan vaksinasi kepada Calhaj yang tersebar disejumlah Kelompok Bimbingan Ibadah Haji (KBIH). "Jemaah haji yang jumlahnya sekitar 3.000 orang ini berangkat atau tidak pada tahun ini, mereka harus tetap divaksin," kata Dedi kepada Metropolitan. Untuk vaksinasi kepada Calhaj ini, menurutnya, sudah mencapai 98 persen karena Dinkes sendiri memberikan batas waktu kepada setiap KBIH. Apalagi Kabupaten Bogor sendiri mempunyai kuota haji yang cukup besar setiap tahunnya. "Karena target vaksinasi di Kabupaten Bogor ini cukup banyak maka kita deadline setiap KBIH. Khawatir ada perubahan kebijakan dari pusat juga, sehingga jemaah haji di Kabupaten Bogor lebih siap untuk berangkat karena sudah di vaksin semua," papar Dedi. Semula vaksinasi hanya di berikan kepada Calhaj yang lansia. Namun ada perubahan kebijakan sehingga seluruh Calhaj yang usianya diatas 18 tahun wajib divaksin. "Mudah-mudahan dalam waktu dekat ini selesai 100 persen vaksinasi kepada Calhaj. Jadi nantinya tinggal tunggu keputusan dari pusat untuk berangkat atau tidaknya," jelasnya. Sementara itu, Plt Dirjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah Kementerian Agama, Khoirizi, mengatakan, hingga harini belum ada kepastian mengenai kapan pemberangkatan haji akan dimulai kembali. “Sementara ini, kami terus mengikuti perkembangan. Kami terus menunggu dari Saudi,” ujar Khorizi. Dengan belum adanya kepastian soal ini, maka jemaah calon haji yang seharusnya mendapatkan jadwal keberangkatan tahun ini belum bisa melakukan pengecekan di laman Kemenag. Nantinya, penentuan keberangkatan jemaah menggunakan sistem proporsional. Mereka yang daftar lebih dulu akan berangkat duluan, sedangkan yang daftar belakangan akan berangkat berikutnya. Akan tetapi, hal ini lagi-lagi menunggu dan menyesuaikan aturan dari Pemerintah Arab Saudi. “Kecuali Arab Saudi memberlakukan batas usia dan lain sebagainya, maka kita akan mengikuti seluruh regulasi yang diatur,” kata Khoirizi. Sambil menunggu kepastian dari Pemerintah Arab Saudi, Kementerian Agama mengimbau agar calon jemaah menjaga istitoahnya. “Dimohon kepada jemaah untuk terus menjaga istitoahnya mulai dari istitoah ibadah, perjalanan, dan khususnya istitoah kesehatan mengingat hari ini pandemi Covid-19 masih terus mengancam kita semua, bahkan dengan munculnya varian-varian baru ditenggah tenggah kita,” ungkapnya. (mam)