METROPOLITAN.id - Ada yang berbeda pada Hari Jadi Bogor (HJB) dilingkungan Pemkab Bogor. Jika biasanya para Aparatur Sipil Negara (ASN) menggunakan pakaian rapih dengan baju kedinasannya. Khusus hari ini, Kamis (3/6), mereka menggunakan baju adat sunda atau pangsi dominasi warna hitam bagi pria dan kebaya untuk wanita. Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Bogor Burhanudin mengatakan, pada momen HJB ini semua ASN memang diwajibkan menggunakan baju adat sunda berikut dengan iket atau totopong (ikat kepala,red) bagi pria. Sehingga pada peringatan HJB tersebut para ASN di Kabupaten Bogor terlihat kompak dengan menggunakan baju adat. "Kan begini kan kompak, karena baju adat ini simbol kebesaran kita. Apalagi kita di Bogor yang mayoritas mayarakatnya adat sunda," kata dia, Kamis (3/6). Dengan kekompokan yang diperlihatkan para ASN tersebut, Burhan mengaku akan mencanangkan untuk menggunakan baju adat sehari dalam seminggu. Dengan hal tersebut, Burhan berharap para ASN di Kabupaten Bogor lebih mencitai budaya sunda yang selama ini sudah mulai terkikis. "Memang wacana ini sudah lama ada, kita masih mengkajinya. Karena baju ASN ini cukup banyak mulai dari PDH (Pakaian Dinas Harian,red), batik, korpri, batik kabupaten bogor dan beberapa yang lainnya," kata dia. Meski begitu tidak menutup kemungkinan jika penggunaan baju adat ini ditetapkan. Terlebih melihat beberapa daerah yang telah menerapkannya, seperti Kota Bogor yang telah menerapkan rebo nyunda. Dimana setiap hari Rabu para ASN dan para pelajar nya menggunakan baju adat sunda. "Tidak apa-apa di daerah lain sudah diterapkan, dan tidak ada salahnya kita juga menerapakannya," paparnya. Sebelumnya, peringatan HJB ke 539 di Kabupaten Bogor dilaksanakan dengan khidmat, para ASN dan tamu undangan dalam sidang paripurna istimewa menggunakan baju adat sunda. (mam)