METROPOLITAN.id - Dua minggu lebih Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat diterapkan di Kabupaten Bogor. Namun angka penularan covid-19 terus meningkat, dari data Satgas Covid-19 pada Kamis (15/7), setidaknya ada 5.867 orang terkonfirmasi aktif. Tambahan tersebut dari 947 konfirmasi positif yang didapat dari laporan tes PCR sejumlah rumah sakit dan Fasilitas Pelayanan Kesehatan (Fasyankes) di sekitar Jabodetabek berdasarkan input KTP dengan alamat Kabupaten Bogor. "Data itu diambil dari data NAR (New All Record), dimana banyak warga Kabupaten Bogor yang berdomisili diluar kota namun memiliki identitas Kabupaten Bogor. Sehingga data mereka masuk ke kita," kata Jubir Satgas Covid-19 Kabupaten Bogor Irwan Purnawan, Jumat (16/7). Dengan begitu Irwan mengaku, jika angka penularan Covid-19 di Kabupaten Bogor ini sangat tinggi. Meski pasien-pasien Covid-19 tersebut tidak tinggal di Bogor. "Di kita juga begitu, ketika ada warga yang memiliki KTP luar Bogor lalu positif atau isoman (Isolasi mandiri,red) dan datanya kita input ke sistem NAR, maka pasien covid-19 tersebut akan masuk ke data dimana pasien tersebut berasal," paparnya. Sementara itu, Bupati Bogor Ade Yasin mengaku jika penularan covid-19 selama PPKM Darurat ini cukup tinggi. Karena untuk memutus rantai penularan covid-19 tidak dapat diselesaikan selama 17 hari. "Kita terus evaluasi pelaksanaan PPKM Darurat ini, jadi setiap harinya ketahuan penambahan jumlah pasien yang positifnya berapa," paparnya. Ade Yasin mengaku jika PPKM ini dievaluasi juga oleh Menko Maritim dan Investasi Luhut Binsar Panjaitan. Bahkan, lanjut Ade Yasib, bisa seminggu dua kali evaluasi dilakukannya. "Setiap saat kita laporkan, tapi dari pusat juga mantau pergeerakan masyarakat melalui google trafic jadi yang ada kerumunan ketahuan. Sehingga kita gerak terus untuk mengurangi kerumanan," ungkapnya. (mam)