METROPOLITAN.id - Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Kabupaten Bogor, di bawah pimpinan Shinta Dec Checawaty, akan menginventarisir pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengan (UMKM) yang usahanya memiliki prospek cerah dan produknya bisa menembus pasar global. “Di Kabupaten Bogor ini banyak pelaku UMKM yang produk-produknya sudah dikenal, makanya dikepengurusan saya ini, ada tim khusus yang menangani UMKM,” kata Shinta kepada Metropolitan. Shinta mengatakan, pelaku UMKM perlu didorong sebagai penggerak ekonomi daerah yang nantinya bisa menasional bahkan internasional. “Ini memang bukan pekerjaan mudah, namun saya yakin dan optimis, ketika diurus atau ditangani sama ahlinya, persoalan yang kerap dihadapi UMKM kita akan terselesaikan,” ujarnya. Ia juga mengungkapkan, agar produk-produk UMKM memiliki daya saing khususnya di pasar global, Kadin bekerja sama dengan instansi terkait baik dari pusat maupun daerah, termasuk dunia usaha akan melakukan pendampingan. “Inventarisasi data UMKM sangat diperlukan untuk dijadikan dasar kita memetakan, UMKM mana yang memiliki prospek cerah dan bisa naik kelas, sekaligus mengetahui persoalan yang dihadapi mereka,” kata dia. Meski demikian, Shinta mengaku, secara umum sudah mengetahui persoalan yang kerap dihadapi pelaku UMKM saat mengembangkan bisnisnya, pertama permodalan, manajerial dan pengemasan produk untuk non pangan. “Kemasan yang menarik pastinya akan membuat buyer dari dalam maupun luar tertarik membeli, apalagi kalau mau dipasarkan di market place atau pasar digital,” tegasnya. Selain itu, Kadin juga akan mengajak dunia usaha di Kabupaten Bogor, agar mereka mau menjadi bapak angkat untuk pelaku UMKM dengan mengarahkan dana tanggungjawab sosial perusahaan. “Seandainya 50 persen perusahaan mau jadi bapak angkat, pastinya akan banyak pelaku UMKM yang naik kelas, sehingga target kita UMKM bisa menjadi pendorong pemulihan ekonomi yang terkena dampak pandemi akan tercapai,” ungkapnya. (mam)