METROPOLITAN.id - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bogor tengah gencar melakukan vaksinasi massal. Namun sayang saat ini jumlah vaksin yang dimiliki oleh Pemkab Bogor kian menipis seiring dengan tingginya antusias warga serta lambatnya pengiriman stok vaksin ke sejumlah daerah. “Masyarakat Kabupaten Bogor sudah paham pentingnya vaksin, karena setiap ada vaksinasi itu antusias masyarakatnya cukup tinggi. Kendalanya ketersediaan vaksin mulai berkurang, oleh karena itu untuk percepatan vaksinasi di Kabupaten Bogor, kebutuhan vaksin saat ini sangat mendesak,” kata Bupati Bogor Ade Yasin. Ia juga menjelaskan jika saat ini Pemkab Bogor telah menyiapkan tenaga vaksinator sebanyak 1.070 orang. Namun saat ini terkendala denga ketersedian vaksin, apalagi sasaran vaksin di Kabupaten Bogor ini seluruhnya 4,2 juta orang atau 70% dari jumlah penduduk dan target hingga Agustus sekitar 1,2 juta orang. "Per tanggal 26 Juli, realisasi vaksinasi hingga dosis kedua sebanyak 690.312 orang. Dan saat ini sedang berjalan vaksinasi massal serentak di 40 kecamatan se-Kabupaten Bogor dua kali seminggu, dengan target sasaran 160 ribu orang per minggu atau 2.000 orang per kegiatan masing-masing kecamatan," paparnya. Kegiatan vaksinasi tersebut, lanjut Ade Yasin, diluar dari kegiatan rutin seperti digelar di Puskesmas, rumah sakit-rumah sakit, serta vaksinasi massal di Stadion Pakansari yang biasanya pesertanya paling sedikit 5.000 orang. "Saya sudah sampaikan kepada pak gubernur terkait stok vaksin di Kabupaten Bogor dalam rakor beberapa waktu lalu. Mudah-mudahan segara ditambah lagi," kata Ade. Sebelumnya, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengatakan, stok vaksin Covid-19 yang saat ini dimiliki pemerintah sebanyak 22 juta dosis. Sedianya, stok yang dimiliki sebanyak 85 juta dosis vaksin. Tetapi, dari jumlah itu yang telah disuntikan kepada masyarakat sebanyak 63 juta dosis per hari ini. "Jadi ada stok pusat, provinsi, kabupaten/kota sekitar 22 juta dosis. Itu stok enggak sampai satu bulan," kata Budi. Budi mengatakan, 132 juta dosis yang telah didatangkan ke Tanah Air merupakan dalam bentuk bahan baku dan baru 80 persen dosis yang menjadi vaksin jadi. "Jadi, vaksin jadinya sekitar 105 juta dosis cuma jadinya 1,5 bulan sejak bahan bakunya datang. Itu sebabnya kenapa kalau kita sekarang baru ada 85 juta karena sisanya 20 juta masih dalam proses di pabrik sedang dibikin," ujarnya. Lebih lanjut, Budi memahami semangat masyarakat di daerah untuk mengikuti vaksinasi Covid-19. Oleh karenanya, ia mengatakan akan berusaha memenuhi stok vaksin untuk kebutuhan dalam negeri. "Kita akan berusaha memenuhinya sampai sekarang sampai akhir bulan Juli akan datang sekitar 8 juta vaksin Sinovac dan 4 juta vaksin AstraZeneca. Jadi 12 juta akan datang mulai tanggal 25 sampai tanggal 31. Nanti akan kita kirimkan," pungkasnya. (mam)