METROPOLITAN.id - Mobilitas masyarakat Kabupaten Bogor terus menurun, seiring dengan dilaksanakannya Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) level 4 selama sebulan terakhir Kapolres Bogor AKBP Harun mengatakan saat ini mobiltas masyarakat di Kabupaten Bogor turun hingga mencapai 80 persen. Hal tersebut dirasakan sejak pemberlakuan PPKM pada awal Juli lalu. "Dalam pelaksanaan PPKM ini kita juga melakukan penyekatan di beberapa tidak, sehingga mempersempit ruang geraknya. Seperti di puncak saat ini sangat menurun mobilitasnya, menjadi lenggang sekali kalau kesana," kata Harun, Kamis (29/7). Harun juga mengaku pihaknya melakukan penyekatan didalam kota seperti Cibinong, Sukaraja dan beberapa wilayah lainnya. Namun mobilitas masyarakat tetap terjadi, bahkan di daerah perbatasan masih cukup tinggi khususnya diwilayah perbatasan, seperti Cileungsi, Gunungputri, Parung dan yang lainnya. "Kalau di wilayah perbatasan karena masih ada pabrik yang nakal tetap beroperasi seperti biasanya. Itu menjadi simpul-simpul tingginya mobilitas masyarakat," paparnya. Untuk menekan tingginya mobilitas masyarakat, Harun mengaku bersama Satgas Covid-19 dirinya kerap melakukan inspeksi mendadak kepada sejumlah pabrik atau kantor-kantor yang masih beoperasi secara normal. "Makanya kita cek perusahaanya harus mengikuti aturan WFH 50 persen lalu masuk kedalam sektor mana saja yang masuk kategori esensial atau non esensial. Semuanya harus sesuai dengan aturan itu. Jangan sampai kita melakukan penyekatan tapi banyak kantor atau pabrik yang tidak patuh akan aturan," kata Harun. Ia juga menambahkan, hasil evaluasi terakhir selain volume kendaraan di Kabupaten Bogor, tingkat kesadaran masyarakat pun kini cukup besar untuk mematuhi PPKM. (mam)