Senin, 22 Desember 2025

Wagub: GPEI Jabar Adalah Fasilitator, Informan, dan Pelatih bagi Pelaku Usaha

- Rabu, 5 Februari 2020 | 20:08 WIB
Wakil Gubernur Jabar Uu Ruzhanul Ulum menghadiri Pelantikan Dewan Pengurus Daerah (DPD) Gabungan Perusahaan Ekspor Indonesia (GPEI) Provinsi Jabar periode 2020-2025 di Aula Barat Gedung Sate, Kota Bandung, Rabu (5/2/20).
Wakil Gubernur Jabar Uu Ruzhanul Ulum menghadiri Pelantikan Dewan Pengurus Daerah (DPD) Gabungan Perusahaan Ekspor Indonesia (GPEI) Provinsi Jabar periode 2020-2025 di Aula Barat Gedung Sate, Kota Bandung, Rabu (5/2/20).

KOTA BANDUNG -- Wakil Gubernur (Wagub) Jawa Barat (Jabar) Uu Ruzhanul Ulum menghadiri pelantikan Dewan Pengurus Daerah (DPD) Gabungan Perusahaan Ekspor Indonesia (GPEI) Provinsi Jabar periode 2020-2025 di Aula Barat Gedung Sate, Kota Bandung, Rabu (5/2/20).   Uu berharap, GPEI Provinsi Jabar menjadi fasilitator, informan, dan sekaligus menjadi pelatih bagi para pelaku usaha di provinsi dengan jumlah penduduk hampir 50 juta jiwa ini.   “Mereka mempunyai tanggung jawab untuk suksesnya ekspor. Dan pilot project-nya adalah IKM (Industri Kecil Menengah) dan UKM (Usaha Kecil Menengah), artinya ekonomi yang kerakyatan dan populis,” kata Uu.   Terkait hal itu, Uu menambahkan bahwa tantangan bagi IKM dan UKM saat ini adalah masalah pengemasan agar layak dijual di level internasional. Pasalnya, dari data di lapangan, Uu menuturkan bahwa para pelaku usaha di Jabar kerap tidak paham cara ekspor dan pengemasan meski memiliki produk yang bagus.   “Jadi harapan kami (Pemda Provinsi Jabar) GPEI ini harus ada pelatihan pada IKM dan UKM tentang ekspor, khususnya syarat-syarat apa yang bisa diterima di luar negeri dan pengemasan yang baik dan menarik,” pesan Uu kepada pengurus GPEI Jabar yang baru.   Selain itu lanjut Uu, GPEI Provinsi Jabar juga harus memberikan informasi terkait produk yang dijual dan ditawarkan sehingga tidak terpatok produk yang ada, tapi melihat kepada permintaan pasar di negara tujuan.   “Maka GPEI harus menginformasikan pada pelaku usaha, apa yang laku (di pasar internasional). Karena jangan memaksakan kehendak, di situ (negara tertentu) yang laku adalah produk A, tapi (dari) sini produknya B,” kata Uu.   “Kami tidak mematok harus ke mana pangsa pasarnya, yang penting payu (laku). Produk na oge naon wae nu penting payu (laku). Tetapi tetap karena Indonesia ini mayoritas Muslim, makanan yang diekspor harus Halalan Thayyiban,” tegasnya.   Adapun pelantikan 12 pengurus GPEI Provinsi Jabar periode 2020-2025 yang baru dilakukan oleh Ketua Umum DPP GPEI Khairul Mahalli.   Ketua GPEI Jabar terpilih Farda Sanberra sementara itu mengatakan, GPEI Jabar akan mengadakan rapat kerja dalam waktu dekat untuk membuat inventaris produk jelang ekspo dan launching ekspor pertama GPEI Jabar. Saat ini, kata Farda, permintaan produk dari luar negeri didominasi oleh kuliner, agro, dan fashion. Sementara jumlah pendaftar yang masuk GPEI Jabar sebanyak 50 pelaku usaha. “Kita akan terus garap setiap kabupaten/kota untuk bisa tergabung menjadi anggota GPEI Jabar, sehingga kita membina dan membantu supaya bisa tembus pasar mancanegara,” ujarnya. (*/suf)

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Terkini

Apresiasi Surat Edaran KPID Jabar

Senin, 29 Agustus 2022 | 09:11 WIB

Penopang Jembatan Rusak, Komisi IV Respon

Senin, 29 Agustus 2022 | 09:10 WIB

Jadi Solusi Atasi Kemacetan

Senin, 7 Maret 2022 | 10:46 WIB

Perlu Sinergitas Provinsi dan Daerah

Senin, 7 Maret 2022 | 10:45 WIB

Anggaran Rutilahu Kurang

Senin, 7 Maret 2022 | 10:44 WIB

Jaga Keaslian Aset Daerah!

Jumat, 18 September 2020 | 17:20 WIB

RSUD Kesehatan Kerja Kudu Naik Kelas

Jumat, 18 September 2020 | 17:19 WIB

Tinjau Aset Pemprov

Jumat, 18 September 2020 | 17:18 WIB

Gali Potensi Baru Perkebunan Kelapa

Kamis, 30 Juli 2020 | 11:27 WIB

Komisi III Raker Bersama BJB dan Bank Banten

Kamis, 30 Juli 2020 | 11:26 WIB

Kaukus Perempuan Parlemen Salurkan Bantuan

Kamis, 30 Juli 2020 | 11:25 WIB
X