politik

Tampung Keluhan Para Petani, Anggota DPR RI Ravindra Airlangga Minta Warga Gabung Poktan

Jumat, 15 Desember 2023 | 14:17 WIB
Ravindra Airlangga saat bertemu dengan masyarakat mengecek kenaikan harga pupuk.

METROPOLITAN.ID - Ravindra Airlangga angkat suara terkait kenaikan harga pupuk yang terus melonjak akhir-akhir ini. Bahkan Ravindra Airlangga turun langsung kepada masyarakat di Kampung Cinagara, Desa Cinagara, Kecamatan Caringin, Kabupaten Bogor.

Ravindra Airlangga mengatakan naiknya harga bahan baku dikarenakan konflik geopolitik Rusia Ukraina serta belum cukupnya produksi dalam negeri untuk memenuhi permintaan kebutuhan pupuk.

Baca Juga: Luput dari Perhatian Para Fans! Trailer GTA 6 Sembunyikan Karakter dari Red Dead Online, Everett Morgan

Ravindra Airlangga juga meminta pada para petani untuk bergabung kepada Kelompok Tani atau Poktan agar mendapatkan kartu tani. Kartu tani sendiri nantinya akan mempermudah atau meringankan beban para petani dalam memperoleh pupuk dengan harga yang lebih murah dari harga di pasaran.

“Dengan demikian, warga yang sudah mendapatkan kartu tani, bisa semakin mudah mendapatkan pupuk bersubsidi,” kata Ravindra.

Baca Juga: Percy Jackson and the Olympians Akan Debut di Disney+ dan Hulu, Simak Jadwal Tayangnya

Selain memaparka solusi dari keluhan para petani, Ravindra juga meminta pada masyarakat untuk memanfaatkan lahan kosong di pelataran rumah untuk menjadi lahan bercocok tanam. Hal ini dilakukan guna meminimalisir resiko naiknya harga cabai di pasaran.

“Terbukti berhasil menekan pengeluaran harian rumah tangga disebabkan kenaikan harga cabe diantaranya cabe rawit merah,” ujarnya.

Kedepan keluhan dari masyarakat akan dipelajari serta dicari jalan keluarnya setelah dilakukan evaluasi bersama dengan anggota DPR RI lainnya.

Baca Juga: Naughty Dog Putuskan untuk Hentikan Pengembangan The Last of Us Online Demi Fokus pada Game Single Player

Sebelumnya, seorang petani di Desa Cinagara Haji Bubun menyampaikan keluhan terkait mahalnya harga pupuk dikalangan para petani saat ini kepada Ravindra.

“Saya punya sawah ditanami padi tapi kenapa pupuknya harganya lima ribu rupiah per kilonya sementara oetabu lain kalo veki cuman dua ribu enam ratus rupiah,” kata Haji Bubun. (Devina Maranti)

Tags

Terkini