Hal ini terungkap dari unggahan akun @G4b0nGOKU yang membagikan foto pasca petisi tersebut pada 2 Februari 2024.
"LANJUT MAS, mari kita laporkan... Dibalik PETISI UGM yang mengklaim menggunakan nama UGM, terdapat sejumlah individu aktivis dari Pusat Studi Pancasila yang memiliki afiliasi dengan PDIP. Terdapat juga tanda SALAM TIGA JARI, serta salah satu individu yang mengenakan baju batik (Bambang Praswanto), yang merupakan mantan Ketua DPD PDIP DIY. Mari kita bersuara lebih keras," tulis akun @G4b0nGOKU.
Keterlibatan politik dalam lingkungan akademik dapat menimbulkan pertanyaan mengenai sejauh mana aktivitas akademis dapat dipisahkan dari preferensi politik, terutama dalam konteks pemilihan umum yang sangat dipolarisasi.
Kampus yang seharusnya merupakan tempat yang netral di mana politik praktis tidak seharusnya memainkan peran.
Akan teetapi, PDIP dan pasangan Ganjar-Mahfud jelas berada dalam posisi yang mengharuskan mereka untuk beradaptasi dan berinovasi dalam strategi untuk mempertahankan peluang mereka.
Dengan memanfaatkan dukungan dari akademisi yang memiliki kecenderungan politik tertentu, mereka berharap dapat mengubah dinamika pemilihan yang saat ini tidak mendukung.
Langkah ini, bagaimanapun, membawa risiko tertentu terkait dengan persepsi publik tentang integritas akademisi dan politik.