METROPOLITAN.ID - Nama Basuki Tjahaja Purnama atau lebih dikenal dengan sebutan Ahok jadi sorotan usai mengundurkan diri dari jabatan Komisaris Utama PT Pertamina (Persero).
Dalam akun Instagram pribadinya, Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok mengungkap alasan tersendiri mengapa dia memilih mundur dari jabatan sebagai Komisaris Utama Pertamina.
"Unggahan ini adalah bukti tanda terima surat pengunduran diri saya sebagai Komisaris Utama PT Pertamina (Persero) yang saya serahkan hari ini," tulis Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok melalui akun Instagram @basukibtp dikutip pada Senin (5/2/2024).
Baca Juga: Wisata Kuliner Lesehan di Karawang Ini Cocok Banget Buat Makan Bareng Keluarga
"Dengan ini, saya menyatakan bahwa saya mendukung pasangan calon presiden Ganjar Pranowo dan Mahfud MD. Saya harap tidak ada lagi kebingungan terhadap arah politik saya," tulis Ahok di unggahan yang sama.
Itulah sedikit banyak ungkapan dari Ahok. Seperti apa yang diungkapkannya, Ahok nyatanya lebih memilih kampanye politik dibandingkan tetap menjabat sebagai Komisaris Utama PT Pertamina (Persero).
Namun alasannya itu sedikit disesalkan oleh netizen tanah air. Mereka berpendapat bahwa tidak seharusnya Ahok memilih langkah tersebut.
Baca Juga: Ananda Tohpati Target Raih 70 Ribu Suara di Pileg DPR RI Kota Bogor-Cianjur
Mereka pun berbondong-bondong meramaikan akun Instagram tersebut dengan beragam komentar.
"Bapak Ahok, sebenarnya saya sempat kagum dengan Anda ketika mengurus Jakarta bukan seperti sekarang yang justru terlalu berlebihan mengurus Jokowi" komentar seorang netizen.
"Kecewa gue. Kenapa juga harus mengundurkan diri dari Pertamina. Malah ikut kampanye politik yang bikin rusak reputasi saja. Mikir Hok" ujar akun Instagram lainnya.
Baca Juga: Ratusan Sahabat Hakanna Meriahkan Kampanye Akbar PAN di Lapangan Semeru Bogor
"Percayalah, setelah ini kepintaranmu tidak akan dipakai di negeri ini. Selain pak Jokowi, tidak akan ada lagi yang nunjuk kamu" sahut netizen lain.
Sementara itu, keputusan Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok memutuskan mundur dari Komisaris Utama (komut) ini ternyata sempat dilarang Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri.