politik

Soal Pilkada 2024, PPP Buka Diri ke PKS, Sholihin: Yang Penting Bisa Berbuat untuk Kota Bekasi

Minggu, 2 Juni 2024 | 13:11 WIB
Bakal Calon (Bacalon) Wali Kota Bekasi, Sholihin (Adin)

METROPOLITAN.ID - Bakal Calon Wali Kota Bekasi, Sholihin mengaku siap membuka diri dengan Partai Keadilan Sejahtera (PKS) untuk membangun koalisi dalam Pilkada 2024 di Kota Bekasi.

Ketua Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Kota Bekasi ini tidak mau terkesan berambisi dengan mengejar posisi wali kota, agar dapat memperbaiki Kota Bekasi lima tahun ke depan.

"Yang penting saya bisa berbuat untuk Kota Bekasi, baik itu wali kota maupun wakil wali kota. Nanti takdir yang akan menentukan," katanya usai menghadiri diskusi publik 'Bekasi Kini & Nanti' di aula Masjid Al-Gufron, Margahayu, Bekasi Timur, Minggu 2 Juni 2024.

Baca Juga: Bikin Tepok Jidat! Siswi SD di Solo Labrak Guru Lantaran Cemburu Ketahuan Chating Dengan Guru Kesukaannya

Menjelang Pilkada 2024 mendatang, pria yang akrab disapa Gus Shol ini memang membangun komunikasi dengan seluruh partai.

Kendati demikian, ia mengaku merajut komunikasi lebih intensif dengan PKS.

Sebab itu, jika melihat kemungkinan dibentuknya koalisi PKS-PPP, maka Gus Shol rela berada di posisi calon wakil wali kota mendampingi Heri Koswara dari PKS.

Baca Juga: Ratusan Warga Padati Balai Kota Bogor, Ikuti Helaran Hari Jadi Bogor ke 542

Hal yang paling penting saat ini, lanjutnya, adalah bagaimana agar kemenangan dapat diraih dan duduk di kursi eksekutif.

"Komunikasi yang intens saat ini ya dengan PKS. Kami mencalonkan diri dalam Pilkada, karena jabatan di legislatif kurang bisa mengambil keputusan politik," ujar Anggota DPRD Kota Bekasi ini.

Gus Shol melihat Kota Bekasi saat ini tidak sedang baik-baik saja.

Baca Juga: Ketum Golkar Airlangga Hartarto Kode Kawinkan Dedie A Rachim-Rusli Prihatevy di Pilkada 2024 Kota Bogor

Maka dengan harapan duduk di kursi eksekutif ia ingin mewujudkan pemerintahan yang bersih dari korupsi, dengan good government dan clean government.

"Sistem yang harus dirubah, jadi tidak lagi ada kata 'wani piro'. Ketika pemimpin melihat ada yang salah maka anak buahnya itu bisa langsung dipecat," tegas dia.

Halaman:

Tags

Terkini