METROPOLITAN.ID - Pasangan Calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Bogor nomor urut 5, Dokter Rayendra dan Eka Maulana ternyata memiliki segudang prestasi di bidang olahraga yang menguatkan profil mereka sebagai sosok multitalenta.
Keduanya tak hanya aktif di dunia kesehatan dan pendidikan serta profesional, tetapi juga menorehkan berbagai pencapaian di ranah olahraga
Untuk Dokter Rayendra beliau sangat mahir dalam berbagai cabang olahraga, seperti sepak bola, tenis meja, dan joging.
Bahkan, saat masih menjadi mahasiswa di Universitas Padjadjaran (Unpad), ia berhasil meraih gelar juara dalam kompetisi tenis meja.
Kecakapannya dalam olahraga ini membuat Dokter Rayendra memiliki stamina yang prima dan ketahanan fisik yang luar biasa.
Selain berprestasi di tenis meja, Rayendra juga aktif dalam sepak bola dan joging. Dengan kemampuannya tersebut, tak heran jika ia memiliki napas yang panjang dan daya tahan tubuh yang kuat, meskipun padat dengan berbagai aktivitas keseharian.
Sementara itu, Eka Maulana, calon Wakil Wali Kota Bogor, memiliki kecintaan mendalam pada olahraga basket, bulutangkis, dan futsal.
Tidak hanya piawai di basket, Eka juga berpengalaman dalam olahraga futsal.
Komitmen Eka terhadap perkembangan olahraga terlihat dari keseriusannya untuk mendukung generasi muda Bogor menjadi lebih berprestasi, baik di bidang akademis maupun atletis.
Eka Maulana menyatakan keseriusannya untuk mendukung peningkatan prestasi generasi muda Kota Bogor melalui penyediaan fasilitas yang memadai serta perbaikan sistem penerimaan peserta didik baru (PPDB).
“Insyaallah, jika saya dan Dokter Rayendra diberikan amanah untuk memimpin Kota Bogor, kami akan lebih memperhatikan jalur prestasi, baik itu di bidang akademis maupun atletis, untuk mempermudah masuk ke perguruan tinggi,” ujarnya.
Eka menyoroti kendala pada jalur prestasi (Japres) yang sering menjadi hambatan bagi siswa berprestasi untuk masuk ke sekolah negeri.
“Kami berkomitmen untuk memperbaiki sistem PPDB, terutama dengan menambah kuota Japres agar siswa yang memiliki prestasi bisa lebih terakomodir di sekolah negeri,” tegasnya.