METROPOLITAN.ID - Calon Bupati Bogor Rudy Susmanto menyebut Kabupaten Bogor butuh pemimpin yang bersih dari korupsi, kolusi dan nepotisme.
Hal itu disampaikan Rudy Susmanto saat debat kedua calon bupati dan wakil bupati Bogor yang disiarkan secara live, Selasa, 19 November 2024 malam.
Dalam kesempatan itu, Rudy Susmanto yang berpasangaj dengan Jaro Ade berkomitem mewujudkan tata kelola pemerintahan yang baik.
"Bogor butuh pemimpin yang bersih dan bebas dari korupsi, kolusi dan nepotisme, Kami berkomitmen mewujudkan tata kelola Pemerintah yang baik," ujar Rudy Susmanto mengawali debat.
Selain itu, Rudy Susmanto ingin menghadirkan aparatur pemerintah yang jujur dan berintegritas.
Menurutnya, tidak ada ruang negosiasi untuk tindakan yang merugikan rakyat.
"Visi dan misi yang kami susun adalah cita-cita luhur masyarakat Kabupaten Bogor, visi dan misi yang kami susun terukur dan realistis kami capai dalam lima tahun ke depan kepemimpinan kami," terang Rudy Susmanto.
Melalui Bogor istimewa menuju Bogor Gemilang, Rudy Susmanto juga bertekad menyediakan harga pangan yang murah dan terjangkau, menangani stunting, dan kemiskinan akan selesai dengan kebijakan yang terintegrasi.
Politisi Gerindra itu berjanji akan menciptakan ribuan wirausaha baru sebagai wujud nyata pengentasan kemiskinan dan pengangguran
"Ekonomi harus tumbuh dan merata, kami akan menciptakan pasar baru bagi pelaku UMKM, pusat pertumbuhan ekonomi baru di wilayah Barat dan Timur Kabupaten Bogor sebagai wujud persiapan daerah otonomi baru," ungkap Rudy Susmanto.
"Saat RPJMD sudah selesai, cukup dengan KTP Bogor, masyarakat Kabupaten Bogor dapat menikmati layanan pendidikan, kesehatan gratis yang berkualitas, kami optimis menetapkan 100 persen UHC dan mengoptimalkan beasiswa bagi masyarakat," sambungnya.
Tak hanya itu, Rudy Susmanto juga menggaungkan konsep Digitalisasi Desa.
Konsep ini menjadi langkah untuk merencanakan pembangunan Bogor yang terencana, tersistem dan terstruktur.
"Desa diurus. Kota ditata, budaya terjaga. Penanganan pengelolaan sampah selesai di tingkat desa. Ekonomi tumbuh, ekosistem terjaga," pungkasnya.***