politik

Update Hasil Quick Count Charta Politika Pilkada 2024 Kota Bogor, Data 93 Persen: Dedie-Jenal Unggul 37,7 Persen

Rabu, 27 November 2024 | 21:16 WIB
Update hasil quick count Pilkada 2024 Kota Bogor yang diselenggarakan Charta Politik.

METROPOLITAN.ID - Hasil hitung cepat atau quick count Pilkada 2024 Kota Bogor yang diselenggarakan Charta Politika menunjukan Pasangan Calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Bogor nomor urut 3, Dedie A Rachim-Jenal Mutaqin mengungguli suara para rivalnya.

Berdasarkan data yang dihimpun dari Charta Politika, hingga pukul 19:26 WIB Pasangan Dedie-Jenal masih mengungguli para rivalnya dengan memperoleh 37,7 persen suara.

Kemudian, di posisi kedua disusul Pasangan Atang Trisnanto-Annida Allivia yang memperoleh 27,71 persen suara.

Selanjutnya, di posisi ketiga ada Pasangan Raendi Rayendra-Eka Maulana yang memperoleh 14,08 persen suara.

Lalu, di posisi keempat ada Pasangan Rena Da Frina-Achmad Teddy Risandi yang memperoleh 10,96 persen suara.

Terakhir, di posisi kelima ada Pasangan Sendi Fardiansyah-Melli Darsa yang memperoleh 9,55 persen suara.

Adapun, perolehan suara tersebut diperoleh dari perhitungan sementara yang masuk sebesar 93 persen dari 200 sampling TPS.

Quick count Charta Politika pada Pilkada 2024 Kota Bogor menggunakan metode stratified random sampling, dengan margin of error kurang lebih 1 persen dan tingkat kepercayaan 99 persen.

Menanggapi itu, Pengamat Politik Unida, Undang Suryatna menilai ada beberapa faktor kenapa suara Pasangan Dedie-Jenal bisa mengungguli para rivalnya.

Pertama, Dedie-Jenal memiliki keunggulan sebagai incumbent, sehingga sudah dikenal oleh masyarakat Kota Bogor.

"Intinya di Pilkada popularitas merupakan yang penting. Incumbent Pak Dedie sebagai wakil wali kota, Jenal mantan DPRD Kota Bogor. Maka berpengalaman," kata Undang Suryatna.

Kemudian, di posisi kedua ada Pasangan Atang-Annida, itu bisa terjadi karena keduanya di dukung Partai Keadilan Sejahtera (PKS), yang merupakan pemenang Pemilu 2024 di Kota Bogor.

"Di tambah Atang sebagai Ketua DPRD sebelumnya kurang lebih dikenal oleh publik, relatif orang mengenalnya," ucap dia.

Sedangkan, untuk ketiga pasangan lainnya yang berada jauh di posisi bawah, itu ada beberapa kemungkinan yang terjadi, salah satunya dampak kampanye akbar sehingga menyebabkan perubahan pemilih pada Paslon lain.

Halaman:

Tags

Terkini